Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Menciptakan Arus Uang Bahagia

Diperbarui: 11 Juli 2024   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arus uang Bahagia|dokumentasi pribadi 

Istilah uang Bahagia (happy money) baru saya pahami setelah membaca buku karya Ken Honda, seorang penulis Jepang.

Menurutnya, cara seseorang memperlakukan uang erat kaitannya dengan arus uang yang datang.

Uang sering dianggap sebatas alat tukar. Kebanyakan orang beranggapan jika fungsi uang tidak lebih sebagai media transaksi semata.

Padahal, uang juga bisa beralih fungsi menjadi magnet menyesuaikan dengan energi dari emosi pemakai.

Emosi positif dengan sukacita menghasilkan arus uang bahagia.

Nah, uang bahagia bisa dimaknai sebagai emosi yang melekat ketika seseorang mendapatkan dan membelanjakan uang.

Ada dua emosi terkait dengan uang. Pertama energi positif dan satunya lagi energi negatif.

Energi positif terbentuk dari rasa ikhlas saat menerima uang, terlepas dari jumlahnya. Begitupun ketika melepas uang. Dengan energi positif, sebesar apapun uang yang dilepaskan tidak perlu dipikirkan.

Adapun energi negatif bertolak belakang. Biasanya, orang dengan emosi negatif merasa kesal saat menerima uang yang sedikit dan sulit melepaskan walaupun dengan jumlah terkecil.

Disinilah awal mula hadirnya arus uang bahagia. Orang yang bersikap positif ketika berhadapan dengan uang mudah mengundang uang dalam hidupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline