Pagi ini saya menyelesaikan lari 1o km dan berhasil memperoleh 12 ribu langkah. Selesai berlari, tubuh terasa begitu segar dengan pikiran semakin jernih.
Manfaat lari pagi sungguh luar biasa. Dengan pola hidup mengarah pada sedentary yang minim bergerak, membiasakan lari pagi adalah sesuatu yang membuat saya menikmati setiap langkah ketika keluar rumah.
Saya menyempatkan diri mendengarkan Podcast dari seorang dokter di Amerika, Dr Casey Means. Katanya, orang Amerika sekarang sangat rentan terserang penyakit. Makanan yang diproses oleh pabrik serta jenis makanan cepat saji menyebar dimana-mana membuat tubuh tidak lagi memiliki kemampuan memproteksi diri.
Sedentary lifestyle memperparah keadaan. Anak-anak muda semakin minim bergerak sehari-hari sehingga tubuh tidak lagi bekerja optimal. Akhirnya, glukosa menumpuk dalam tubuh dan gula darah mudah naik. Munculllah ragam penyakit yang perlahan melemahkan kinerja organ tubuh.
Padahal, dengan konsumsi makanan dan minuman dewasa ini yang bergula, semestinya tubuh wajib bergerak sekurang-kurangnya 3000 langkah. Ya, itu angka paling rendah agar tubuh tetap mampu bekerja maksimal.
Makanya, jika kita tidak bergerak dan condong duduk lama berjam-jam, tubuh perlahan kehilangan kemampuan membuang racun. Proses detoksinasi sejatinya terjadi dengan dua mekanisme, saat tidur dan ketika bergerak.
Bayangkan orang-orang yang jarang tidur, merokok, konsumsi gula terus menerus dan malas bergerak. Segala penyakit menumpuk di tubuh, tinggal menunggu waktu saat organ dalam mogok muncullah penyakit berbahaya.
Apakah 10 ribu langkah per hari itu mudah?
Jawabannya sangat tergantung pada individu. Bagi saya pribadi, semaksimal mungkin saya akan berusaha satu hari dalam seminggu mencapai angka 10 ribu. Di hari-hari biasa saya menjaga ritme gerak di angka 3000-5000.
Kuncinya hanya pada pembiasaan. Ketika tubuh sudah terbiasa bergerak, maka akan mudah untuk mencapai angka 10.000. Namun, jika sehari-hari jarang berjalan kaki, pastinya sangat sulit.
Hidup sehat butuh usaha dengan kesadaran penuh. Merubah kebiasaan minum, makan dan beraktivitas menjadi tolak ukur akan kesehatan di masa depan.