Program makan bergizi gratis mulai digaungkan pemerintah. Benarkan siswa di Indonesia membutuhkan makan bergizi ?
Jika ada dua pilihan antara makan bergizi gratis atau pendidikan gratis, manakah yang lebih dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini? saya rasa, masyarakat lebih mengharapkan akses pendidikan gratis daripada makan bergizi gratis.
Akses pada pendidikan gratis menciptakan ruang transfer ilmu secara merata. Manakala sebagian besar masyarakat memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, makan bergizi sangat mudah diakses.
Makan bergizi terlihat meyakinkan, namun efeknya tidak bertahan lama. Pendidikan gratis adalah investasi jangka panjang yang berdampak lebih besar kedepannya.
Pada saat pemerintah mengratiskan pendidikan sampai jenjang strata satu (S1), maka tingkat literasi meningkat secara bertahap. Dengan sendirinya, kualitas sumber daya manusia juga semakin membaik.
Merubah Skema Pendanaan
Sejujurnya, saya lebih setuju jika skema pendanaan dirubah total. Misalnya pola pendanaan didesain dengan skema jemput bola. Sekolah berhak meminta dana sesuai kebutuhan, tapi harus mampu memakai dana dengan daya serap 90%.
Kenapa ini penting?
Kita sudah melihat jika pola dana BOS untuk sekolah sangat rawan disalahgunakan. Pun demikian, alur dana BOS juga tidak memberi akses terciptanya inovasi di sekolah dalam hal pembelajaran atau peningkatan kualitas pendidikan.
Bagaimana jika dana BOS dihilangkan dan digantikan dengan skema pendanaan berbeda?
Pemerintah menyediakan sejumlah dana yang bisa diakses dengan rincian penggunaan. Lalu, sekolah dimanapun berhak meminta dana dengan mengajukan proposal.
Akan tetapi, sekolah dituntut untuk kreatif dalam mendesain proposal yang didalamnya dititikberatkan pada program peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas materi pembelajaran.