Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Ramadan Planner sebagai Navigasi Beribadah

Diperbarui: 9 Maret 2024   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan 1445|desain dari Canva [karya pribadi]

Ramadan segera tiba menyapa kaum muslimin di seluruh belahan dunia. Menyambut kedatangan ramadan sebagai tamu istimewa adalah sebuah kewajiban setiap muslim.

Untuk mendapatkan produktifitas berlimpah, sambutlah Radaman dengan perencanaan yang matang. Sebuah buku catatan berisi rangkaian kegiatan akan membantu setiap orang beribadah sesuai target yang diinginkan.

Seringkali, Ramadan terlewatkan karena tidak ada perencanaan yang baik dari awal. Prioritas beribadah seharusnya menjadi urutan teratas selama bulan Ramadan.

Ibarat sebuah kompas, tujuan dari setiap perjalanan jauh lebih terarah ketika navigasi memandu setiap langkah. Sebab itu, menjalani Ramadan tanpa perencanaan sama halnya seperti berpergian tanpa menggunakan peta. 

Ramadan Planner

Kualitas ibadah atau amalan selama ramadan dapat diproyeksi dari sekarang. Caranya adalah dengan menggunakan sebuah buku catatan khusus untuk memandu jenis amalan yang ingin diprioritaskan setiap hari.

Dengan Ramadan planner, kita juga dapat membuat target yang jelas akan katagori ibadah prioritas. Misalnya, setiap hari membaca Al-Quran 1-2 Juz, shalat berjamaah dan bersedekah. 

Untuk itu, amalan-amalan yang baik ini perlu dijadwalkan dengan teratur agar mampu kita jalankan dengan baik. Bagilah waktu ke dalam beberapa skema jam, lalu klasifikasi jenis ibadah yang ingin dilakukan. 

Membaca Al-Quran sekaligus 1-2 juz tidak mudah dilakukan, alangkah lebih baik membaginya ke dalam beberapa waktu. Contohnya, menetapkan 5 lembar per shalat fardhu boleh menjadi pilihan. 

Cara ini efektif untuk diterapkan dan terkesan lebih mudah untuk dijalankan. Bagi orang sibuk sekalipun, membaca 5 lembar bukanlah sesuatu yang berat.

Ramadan planner juga berfungsi sebagai pengingat dan motor penggerak. Ketimbang menjalani bulan puasa tanpa inisiatif, maka jelas lebih baik menjadwalkan jenis kegiatan dengan target terukur per hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline