Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Beda Pilihan Boleh, Tapi Harus Cerdas

Diperbarui: 19 Februari 2024   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemilih cerdas|freepik.com

Politik di Indonesia masih berada pada fase embrio. Perbedaan pendapat antar kubu seringkali mucul karena gesekan dan polesan. Hal ini bisa dilihat dari alasan memilih kandidat.

Gesekan antar kubu membuat kedua belah pihak tidak akur dan mengenyampingkan fakta. Uniknya, fakta-fakta juga banyak yang dipoles oleh pihak tertentu untuk 'membodohkan' calon pemilih.

Fakta yang seharusnya bisa menjadi rujukan pemilih berada di ranah abu-abu. Artinya, pemaparan data untuk menggambarkan kandidat tidak mengedepankan kejujuran dan etika.

Makanya, jumlah pemilih yang benar-benar cerdas sulit diprediksi secara akurat. Sebaliknya, ketimpangan data dan penyalahgunaan data menjadikan jumlah pemilih tidak sehat membludak. 

Di sisi lain, swing voters menjadi mangsa paling ditunggu oleh mereka yang ingin diuntungkan dalam waktu cepat. Diakui atau tidak, katagori pemilih abu-abu lumayan besar.

Mereka lebih suka mengedepankan akal ketimbang fakta. Alasan utamanya antara dua; tidak percaya pada fakta dan data atau sering dikecewakan dan tidak lagi percaya. 

Nah, swing voters alias pemilih abu-abu ini pada kenyataannya mudah diterpa angin pada momen terakhir. Mereka bisa dengan mudah beralih dari satu kandidat ke kandidat lain. 

Bayangkan jika jumlah swing voters 20-30%, siapa yang kemudian diuntungkan dalam sekejap?

Menjadi pemilih cerdas bukan perkara mudah. Dengan begitu banyak kecurangan yang terus menerus terjadi, seleksi fakta dan data adalah sebuah keniscayaan.

Di lapangan, fakta memberi gambaran akan begitu masifnya kecurangan dengan data-data yang sangat akurat. Disini, para pendukung salah satu kandidat harus mengedepankan kejujuran dan kebenaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline