Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Hati-Hati, Jangan Biasakan Anak Memegang Smartphone

Diperbarui: 3 Februari 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

smartphone dan anak | freepik.com

Kemudahan mengasuh anak saat ini menciptakan malapetaka di kemudian hari. Kehadiran smartphone dalam rumah tangga membuat orang tua merasa terbantu, sehingga tanggung jawab mengasuh anak tergerus.

Pernah melihat anak tantrum?

Tantrum terjadi bukan karena tanpa alasan. Bahkan, generasi sekarang semakin buruk dalam hal mengelola emosi. Apakah pernah orang tua bertanya kenapa ini bisa terjadi?

Smartphone ruins your brain

Tanpa kita sadari, kehadiran smartphone memperburuk kerja otak. Orang tua yang dengan sengaja memberi smartphone kepada anak dengan dalih agar anak bisa belajar sejatinya mereka sedang merusak fungsi otak anak.

Otak anak berkembang begitu cepat dari sejak lahir sampai umur tiga tahun. Saat anak memegang smartphone, koneksi dalam otak melambat. 

Loh, kok bisa?

Tontonan yang muncul baik itu dari Youtube, Instagram, atau TikTok tidak didesain untuk memperlancar koneksi dalam otak. Sebaliknya, video dengan algoritma tersebut pada hakikatnya melemahkan fungsi otak.

Para raksasa teknologi meraup untung begitu besar, sementara anak-anak menanggung akibat di masa depan.

Semakin sering anak memegang smartphone, maka semakin buruk kendali emosi. Hal ini terjadi karena reaksi otak yang mengeluarkan hormon endorfin secara berlebihan.

Kenapa anak yang sudah sering memegang smartphone emosinya tidak stabil?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline