Setelah rutin lari pagi, saya mulai merasakan dampak positif dalam hidup. Mungkin tidak terlihat begitu besar pada awalnya. Tahun 2022 adalah awal mula saya mencoba lari dan GAGAL.
Saya kembali mencoba di tahun 2023 dan berhasil melatih konsistensi. Walaupun pada awalnya saya tidak begitu konsisten, tapi keinginan untuk hidup sehat dan rasa bugar setelah aktivitas lari membangkitkan semangat lebih.
Tahun 2023, saya berhasil menempuh jarak 225 kilometer. Januari sampai Oktober aktivitas lari pagi hanya 2-3 kali/bulan. Alhamdulillah, saya lebih konsisten lari pagi di bulan Desember.
Saat ini, saya rutin berlari 3-4 kali/minggu dengan jarak 20-25 km. Biasanya saya mulai berlari jam 6:30, lalu selesai pada jam 7:20. Jarak 5 km menjadi target lari setiap sesinya.
Apa dampak yang saya rasakan?
Satu hal yang pasti, tubuh lebih bugar dan konsentrasi meningkat. Hanya dengan berlari 30 menit setiap pagi, tubuh terasa begitu ringan untuk menjalani aktivitas.
Tentu bukan hanya itu. Rutin lari pagi membuat saya tidak mudah lelah. Saya juga sudah terbiasa makan sayur dan buah lebih banyak ketimbang makanan yang digoreng.
Saat berlari di pagi hari, saya sering berpas-pasan dengan beberapa orang yang juga rutin lari pagi. Mereka begitu konsisten bangun cepat dan aktif berlari di awal pagi.
Dengan berlari, saya juga semakin konsisten menulis di Kompasiana. Jadi, manfaat lari bisa menyebar pada banyak hal. Pikiran juga lebih tajam untuk menghasilkan ide baru.
Lari pagi mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Tapi, butuh motivasi tinggi untuk memulai dan merutinkannya. Saya pribadi butuh satu tahun untuk benar-benar menikmati lari pagi sebagai sebuah kebiasaan baru.