Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Mengenal The Age of Reason dalam Perkembangan Emosional Anak

Diperbarui: 11 September 2023   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The age of reason | freepik.com

Kejujuran adalah nilai yang begitu mahal saat ini. Jika dulunya anak-anak mudah mewarisi nilai kejujuran dari orang tua, namun tidak pada kondisi berlimpahnya informasi melalui media sosial.

Berapa harga nilai kejujuran? sungguh tidak bisa diukur!

Hampir semua permasalahan di dunia ini bermula dari ketidakjujuran. Mereka yang tidak jujur bekerja secara tidak sadar mengambil hak yang bukan milikinya dan menyebarkan masalah pada orang lain.

Kenapa keamanan begitu mahal harganya ? jawaban paling simpel adalah karena berkurangnya populasi orang jujur di dunia ini. Coba bayangkan jika  setiap orang benar-benar berlaku jujur, betapa murah tata kelola dan amannya dunia ini?

Pencurian, perampokan, penculikan, dan ragam tindak riminal bermula dari hilangnya nilai kejujuran. Mungkin saat ini orang tua tidak lagi meletakkan nilai kejujuran sebagai pelajaran utama yang wajib diwarisi ke anak.

Anak Melihat dan Meniru

Dalam keluarga, seorang ayah sudah seharusnya memiliki kurikulum yang diperlihatkan melalui kebiasaan. Seringkali, orang tua tidak menyadari betapa perkataan dan cara mereka berkomunikasi menjadi penyebab utama lunturnya nilai kejujuran dalam lingkup keluarga.

Contoh paling sederhana adalah betapa mudahnya orang tua berjanji sesuatu pada anak dengan harapan anak bisa diam atau tidak rewel. Setelah anak menuruti perintah orang tua, maka ucapan berupa janji hilang layaknya uap di udara.

Pada konteks lainnya, ketika orang tua bekerja atau meninggalkan rumah, seorang ayah atau ibu bisajadi tidak berkata jujur pada anak dengan tujuan agar anak tidak ikut serta. Cara ini mengajarkan ketidakjujuran pada anak!

Dengan cara ini anak menangkap pesan yang dianggapnya benar. Padahal, kebiasaan orang tua seperti ini mengarahkan pada pemahaman yang buruk pada anak sebagai nilai yang dibawa di kemudian hari saat dewasa.

Tidak heran, anak-anak kemudian meniru cara komunikasi orang tua dan menjadikannya sebuah konsep dalam hidup. Sejatinya, pada periode 1-5 tahun anak sepatutnya melihat hal-hal positif dari orang tua mereka, baik dari perkataan, perbuatan dan kelakuan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline