Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Kenapa Cara Instan dapat Merusak Otak?

Diperbarui: 17 Agustus 2023   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua dan anak | freepik.com

Otak adalah bagian terpenting yang menjadi center of command bagi seluruh organ tubuh. Untuk berfungsi optimal, otak menyimpan segala informasi menjadi rangkaian database yang saling terkait.

Segala informasi yang terkumpul di otak akan diolah dan dipilah untuk diterjemahkan dalam waktu singkat. Koneksi antar neuron sangat membantu agar pesan tersampaikan.

Pada dasarnya, otak membutuhkan stimulasi berupa pengulangan agar dapat merangkai informasi yang dibutuhkan. Misalnya, saat terlahir, otak seorang bayi belum bisa membaca dan menafsirkan keadaan sekitar.

Makanya, untuk mendapatkan stimulasi yang cukup, bayi membutuhkan interaksi aktif bersama orang tua. Sederhananya, hal simpel seperti mengajak bicara anak dengan gestur tubuh dan ekspresi wajah menjadi input berharga bagi bayi.

Saat ini, interaksi orang tua dan anak semakin berkurang. Apalagi dengan hadirnya smartphone, peran orang tua untuk berinteraksi bersama anak berkurang drastis.

Akibatnya, banyak anak yang mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara. Faktor pembiasaan memegang smartphone di umur yang sangat belia menjadi penyebab utama.

Semakin sedikit waktu orang tua membersamai anak, maka semakin berkurang intensitas komunikasi bersama anak. Tanpa kita sadari, otak anak hanya menyerap sedikit informasi untuk menghubungkan neuron.

Pada rentan umur 1-2 tahun sejak dilahirkan, seorang anak mengalami masa perkembangan otak yang cukup signifikan. Sayangnya, otak anak tidak terstimulasi dengan baik akibat kehadiran smartphone. 

Idealnya, masa 2 tahun paska kelahiran dimanfaatkan sebaik mungkin oleh orang tua dengan aktif berinteraksi bersama anak, berbicara dan bermain dengan intensitas yang memadai.

Jika orang tua memilih untuk membiarkan anak menonton video dari YouTube, maka stimulasi yang didapat anak tidak membantu perkembangan otak dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline