Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Rini dan Buah Lo

Diperbarui: 29 Maret 2023   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah Lo. Sumber gambar: www.kompasiana.com/suparnojumar/

Sepulang mencari buah-buahan di hutan, Rini dan teman-teman singgah di sebuah gubuk kecil milik warga. Mereka terlihat gembira sambil membawa pulang buah Lo.

"kita beruntung hari ini bisa membawa pulang ini", tunjuk Zaskia ke keranjang yang dirakit dari bambu hutan.

Buah Lo memang tumbuh liar di hutan dan biasanya ketika jatuh akan dimakan rusa. Kawasan hutan setempat menjadi tempat bermain kawana rusa liar. 

"Langit mulai gelap, yuk kita pulang!", ujar Rini menimpali. 

Empat sekawan akhirnya melanjutkan langkah mengikuti jalan setapak di selah-selah pepohonan. Kurang dari 20 menit mereka sudah tiba di rumah masing-masing.

Zaskia tiba duluan di rumahnya. Ia hanya serumah bersama ibunya. Ayahnya meninggal saat bekerja di ladang saat berpas-pasan dengan harimau liar. Sungguh tragis!

"aku duluan ya, hati-hati di jalan", Zaskia melambaikan tangan kepada tiga temannya.

Sambil terus berjalan, Maika yang lebih tua dari lainnya mengajukan pertanyaan pada Rini "sebentar lagi kami akan kehilangan teman baik! kapan tesnya, Rin?"

Rini hanya menjawab singkat "aku belum tahu pasti". Buk Eka memang belum memberitahu Rini kapan keberangkatannya ke Jakarta untuk mengikuti tes beasiswa.

Sama-sama kehilangan sang Ayah, Maika dan Rini sudah lama akrab. Seminggu sekali mereka menginap di rumah salah satunya sambil membahas mimpi masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline