Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Konsep Membangun Bisnis yang Benar

Diperbarui: 27 Februari 2023   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

konsep membangun bisnis | freepik.com

Pagi ini setelah siap mengajar, saya menghabiskan waktu untuk membaca sebuah buku tentang cara membangun bisnis dari awal. Siang harinya setelah menyelesaikan shalat jum'at saya sengaja mengintip beberapa artikel top kompasiana. 

Sebuah tulisan menarik perhatian saya, judulnya "Menjaga Loyalitas Pelanggan dengan Nilai Tambah". Saya coba melihat siapa penulisnya, eh rupanya seorang jurnalis senior yang bernama Mr. Adian Saputra.

Dalam konsep membangun bisnis, apa yang sudah diutarakan oleh bang Adian Saputra, ada benarnya. Sebut saja, peran added value pada konsumen kerapkali menjadi pemulus transaksi antara pembeli dan penjual.

Baca juga: Kunci Sukses Berbisnis Tanpa Ilmu Pelaris

Saya coba membahas lebih dalam lagi tentang tiga konsep membangun bisnis yang benar pada tulisan kali ini. Semoga apa yang saya tulis setidaknya bisa membawa manfaat bagi mereka yang hendak memulai bisnis.

Konsep dasar bisnis

The $100 startup. Koleksi buku

Untuk menjalankan sebuah bisnis, ada tiga hal yang harus dipenuhi. [1] sebuah produk atau jasa, [2] ada pembeli yang mau membayar dan [3] mekanisme pembayaran.

Jika salah satu dari tiga hal di atas tidak bisa dipenuhi, maka belum layak dikatakan bisnis. Contohnya, jika seseorang memiliki produk, tapi pada kenyataannya tidak ada pasar berupa pembeli, maka jelas belum menjadi sebuah bisnis.

Atau, saat seseorang sudah memiliki produk dan calon pembeli, akan tetapi mekanisme pembayaran belum jelas atau tidak bisa diandalkan, tentunya belum masuk katagori bisnis. 

Ini bukan kata saya loh, tapi kata buku The $100 Startup: Reinvent the Way you Make a Living, Do what You Love, and Create a New Future. 

Value

Sebelum menentukan bisnis apa yang hendak dijalankan, maka pastikan terlebih dahulu ada value yang ditawarkan kepada konsumen. Value sangat erat kaitannya dengan loyalitas pelanggan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline