Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Menutup Keran Penyakit Diabetes di Pintu Sekolah

Diperbarui: 22 Februari 2023   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

makanan berpemanis.www.freepik.com

Ayah, Jesselin kok boleh makan permen di sekolah?

Anak saya yang kecil mengeluarkan protes ketika saya tidak membolehkannya untuk membeli permen. Lalu, dengan gampang ia berdalih bahwa temannya bisa membawa permen ke sekolah. 

Kami mencoba memproteksi anak agar tidak terbiasa makan gula berlebih. Makanan seperti permen, es krim, kue dengan gula tambahan, semuanya kami batasi. 

Akan tetapi ini tidak semudah yang kami pikirkan. Saya bisa mudah menjaga ritme makanan dan minuman yang masuk ke mulut anak, namun cerita berbeda muncul ketika anak pulang sekolah.

Terkadang, di rumah anak sudah kami beri pengetahuan tentang bahaya gula dengan baik melalui buku bacaan, tapi sepulang sekolah teori lain bisa dibawa pulang anak.

Sekolah dan Kebijakan

Sebenarnya, jika sekolah memiliki visi yang jelas, jenis makanan dan minuman yang tidak sehat selayaknya dilarang. Anak-anak hanya diperbolehkan membawa makanan dan minuman dengan katagori tertentu yang sudah dirumuskan. 

Orang tua dan guru bisa bekerjasama. Di satu sisi sekolah mempunyai peran dalam membuat kebijakan, sedangkan orang tua juga bertanggung jawab untuk mematuhi aturan yang ada.

Jika setiap anak bebas membawa makanan dan minuman yang mereka sukai, maka tujuan sekolah sangatlah terbatas. Seyogyanya kebijakan sekolah juga berperan penting dalam menjaga kesehatan anak.

Dengan asupan makanan yang baik, anak-anak juga akan lebih mudah belajar. Lebih jauh lagi, jenis penyakit seperti diabetes pada anak bisa lebih awal dikawal dari pintu sekolah.

Kebijakan sekolah dalam hal makanan dan minuman sangatlah penting. Kalau sekolah tidak memikirkan kesehatan anak, maka orang tua secara tidak langsung akan sulit mengatur anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline