Praktik joki karya ilmiah memang bukanlah hal baru. Sejak dahulu kala para mahasiswa sudah lazim mengetahui adanya dunia perjokian di lingkungan kampus.
Bukan rahasia lagi, praktik perjokian tidak bersembunyi di bawah selimut, mereka bahkan bangga untuk memaparkan keahliannya di depan orang.
Kuliah karena Paksaan Orangtua
Ada tipe mahasiswa yang masuk kampus bukan karena kehendaknya sendiri. Ia terdaftar sebagai mahasiswa karena kemauan orangtua, jadinya rata-rata tipe mahasiswa seperti ini kuliah asal hadir saja.
Jangan ditanya soal tugas kuliah. Bagi mereka asal sudah nyetor muka dan memperoleh nilai seadanya sudah lebih dari cukup. Saya sering menemukan mahasiswa tipe ini di dalam ruang kuliah.
Pernah suatu ketika, saya memberikan tugas kepada mahasiswa yang mengharuskan mereka untuk mencari referensi ilmiah. Saat tugas dikumpulkan, semua mahasiswa menyerahkanya.
Tiba di rumah, saya mulai memeriksa tugas masing-masing mahasiswa. Saya ingin memastikan jika setiap orang mengerjakannya sendiri. Mahasiswa yang memang sudah terkenal pandai mudah ditebak dari cara menulisnya dan ide yang ditorehkan dalam tugas tertulis.
Akan tetapi, hal yang sama tidak berlaku bagi mahasiswa yang cuma numpang hadir di ruang kuliah. Saya menemukan ada dua mahasiswa yang tugasnya sama persis, bedanya hanya pada letak paragraf yang ditukar posisiya.
Lalu, minggu depannya saya berdiri di depan ruang kuliah dan berkata "ada dua tugas yang sama persis dan ini hasil jiplakan". Dua mahasiswa ini tak berkutik dan memilih diam, sedangkan yang lainnya saling bertatapan.
Ini tentunya bukan kali pertama, di kesempatan lain saya juga sering menemukan 2-3 mahasiswa yang mengumpulkan tugas dari hasil jiplakan orang lain. Bahkan, ada yang memang mengambil langsung dari Google.