Berjibaku dengan angka bagi sebagian orang tidaklah mengasikkan. Terlebih, ketika melibatkan banyak rumus yang terkesan tak ada ujungnya. Timbul pertanyaan, apakah rasa tidak menyukai akan angka membuat seseorang sulit memahami?
Sebelum menjawab pertanyaan ini. Mari kita menganalisa beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kenapa pelajaran yang melibatkan angka terkesan sulit.
Bayangan Sulit
Saya termasuk orang yang dulunya tidak menyukai pelajaran matematika. Bagi saya, berurusan dengan angka sangat ribet. Satu hal yang kemudian saya pahami bahwa pola ajar di sekolah memberi 'bayangan' sulit.
Sulit disini bermakna tidah mudah untuk dikerjakan. Alasannya, karena ketika menghadapi soal-soal tertentu jawabannya tidak didapat.
Pengalaman belajar dalam ruang kelas dengan pemaparan yang berbelit menciptakan sebuah kesan. Nah, kesan ini kerapkali menjadi sebuah bayangan yang berbekas pada pikiran.
Jadinya, ketika berhadapan dengan angka, rasa sulit sudah duluan datang sebelum mencoba lebih lanjut. Tentu saja ini bukan hanya anggapan saya sebagai murid, beberapa teman juga merasakan hal yang sama.
Sesudah mendalami ilmu psikologi dan cara kerja otak, saya mulai memahami kenapa ketika berhadapan dengan angka terasa sulit. Padahal, hal yang sama juga berlaku pada pelajaran lainnya.
Cara Mengajar
Guru memiliki peran penting untuk membentuk 'bayangan' positif akan pelajaran yang diajarkan. Seringkali, saya menjumpai guru yang secara keilmuan sangat mapan, tapi secara pedagogik terkendala.