Sering kita mendengar orang mengeluarkan ucapan seperti: andai saja dulu saya lebih giat, jika saja saya tidak lalai, atau andai saja saya tidak menunda saat masih muda.
Rangkaian kalimat seperti tertulis di atas bukanlah rekayasa atau perkataan fiktif, ada begitu banyak orang yang mudah sekali mengucapkan kalimat tersebut untuk sesuatu yang mereka sesali.
Nasi sudah jadi bubur
Dalam hidup kesampatan bisa datang beberapa kali, namun tanpa kesiapan hasilnya tidak akan jauh berbeda. Berharap sesuatu yang luar biasa dengan tindakan seadanya ibarat menimba air dan berharap emas.
Walaupun chance dan change hanya berbeda satu huruf, keduanya memiliki hukum kausalitas. Tidak ada kesempatan tanpa sebuah perubahan. Dengan kata lain, kesempatan akan menghampiri mereka yang ingin berubah.
Sayangnya, banyak yang memaknai kesempatan sebagai bentuk peluang, dimana tidak sedikit yang sekedar mencoba tanpa persiapan yang matang. Tentu saja ada yang namanya keberuntungan atau luck, tapi perlu diingat kesempatan yang muncul dengan kesiapan akan memberi peluang lebih besar untuk menjadi orang yang beruntung.
Lagi-lagi, tidak semua orang siap untuk menangkap kesempatan dengan persiapan. Begitulah hidup! saat ada waktu luang, orang lebih mudah menyia-nyiakan, ketika waktu sudah berlalu muncul rasa bersalah.
Yah, penyesalan memang di akhir, kalau di awal itu pendaftaran. Begitulah kata anak muda! Anehnya lagi, banyak yang mudah mengucapkan kalimat ini sambil bermalas-malasan tanpa ambil pusing.
Waktu Bergerak Maju
Apapun yang sedang kita lakukan saat ini selalu mengikuti arah jarum jam. Waktu tetap bergerak, tidak perduli siapa yang dilewati. Segala hal yang kita lakukan tentu punya konsekuensi tersendiri.
Misalnya, ada yang rajin belajar dan berusaha keras membuang rasa malas, hasilnya ia memiliki wawasan luas dan mudah mendapat pekerjaan.