Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Anak yang Senang Tumbuh Menjadi Anak Cerdas

Diperbarui: 14 Desember 2022   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar anak senang | freepik.com

Kecerdasan pada dasarnya bisa direncanakan sejak anak baru lahir. Anak yang cerdas adalah mereka yang tumbuh dalam keluarga yang selalu menjaga keharmonisan sesama.

Anak sangat membutuhkan rasa nyaman agar emosionalnya stabil. Pada rentan umur 0-12 bulan, seorang anak benar-benar perlu terhubung dengan baik dengan kedua orang tua.

Istilah attachment atau bonding menjadi dua istilah berharga yang sering disebutkan dalam psikologi. Hal ini didasari pada hubungan batin antara seorang anak dengan ayah dan ibunya.

Bagi seorang ibu, attachment atau bonding sudah terbentuk sejak bayi dalam kandungan dan ketika menyusui, sedangkan bagi seorang ayah, kedekatan baru datang ketika anak terlahir.

Banyak studi yang telah membahas tentang bagaimana bonding bisa terbentuk. Satu kesimpulan dari rata-rata hasil penelitian menunjukkan bahwa kedekatan anak dan orang tua hadir dari sisi emosional.

Pola Komunikasi

Seorang bayi bisa dengan mudah mendeteksi mimik wajah ayah dan ibunya, lalu kemudian mengaitkannya dengan rasa aman dan nyaman. Khusunya pada umur 0-12 bulan, berbicara dengan mimik wajah sangat membantu bayi untuk memahami pola komunikasi.

Tidak heran, pada saat seorang ibu mengasihi anak saat menyusui sambil memandang bayinya dengan senyuman menciptakan rasa nyaman pada bayi.

Adapun mood seorang ibu bisa dideteksi bayi dari sentuhan dan mimik wajah. Jadi jangan heran jika bayi merasa risih saat mendapati ibunya sedang bad mood dan dalam kondisi tertentu akan menolak untuk dipeluk atau digendong.

Pola komunikasi dengan bayi hendaknya menghadirkan rasa aman dan nyaman. Mimik wajah yang menyenangkan seharusnya selalu dijaga oleh ayah dan ibu.

Pastinya, mood seorang ibu bisa naik turun, terlebih ketika masa menstruasi. Peran ayah sangat dibutuhkan untuk menetralkan situasi. Apalagi jika ayah lebih banyak berada di luar rumah, anak bisa saja tidak mendapatkan 'jatah' untuk berkomunikasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline