Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Pagi

Diperbarui: 8 November 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pagi. www.freepik.com

Matahari kian meninggi menyapa insan dalam nestapa, memberi makna hidup berbalut cahaya. Sinar mentari menegur sanubari, embun yang menyegarkan tapak yang sedang menepi.

Kilauan cahaya di balik gunung, diikuti kicauan ribuan burung. Indah bak bunga yang mekar mengeluarkan harum di pagi hari yang cerah dalam relung.

Ribuan hektar sawah dipenuhi padi yang mulai menguning, sumber kehidupan bagi jutaan insan manusia yang kian pening. Di pagi hari, para petani duduk di pematang, menjaga bulir-bulir yang perlahan mulai terisi.

Sawah kini berganti rumah, pagi yang indah tak lagi mudah. Cahaya matahari perlahan terhalang bangunan yang menjulang. Air tanah mulai keruh, menitipkan perih dalam jiwa yang keluh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline