Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Tiga Konsep Kepribadian dalam Membangun Bisnis: Manager, Technician, dan Entrepreneur

Diperbarui: 3 November 2022   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi perencanaan bisnis. www.freepik.com

Dalam memulai sebuah bisnis, memiliki konsep yang matang perlu dipertimbangkan. Ibarat sebuah peta yang dibutuhkan untuk menuju ke sebuah tempat, konsep adalah kompas bagi sebuah bisnis.

Ada istilah menarik yang saya temukan dari sebuah buku yang saat ini sedang saya baca, yaitu membangun bisnis dengan tiga pendekatan, manager, technician, dan entrepreneur. 

Jujur saja, diawal saya sedikit sulit menangkap maksud penulis buku tersebut. Namun, ketika saya terus melanjutkan ke halaman selanjutnya, saya menemukan apa yang dimaksud oleh penulis.

Nah, sebuah bisnis yang baru dimulai akan runtuh baik sekejap maupun perlahan jika tidak memiliki ketiga istilah yang saya sebut diatas.

Umumnya, bisnis menjadi sirna ditelan jaman kerena pola bisnis tertumpu pada metode technician. Maksudnya? jadi, mereka yang membangun bisnis dengan tipe ini seringnya memilk pola pikir pada WHAT.

Apa perbedaan antara WHAT dan HOW dalam konteks bisnis

Ternyata pertanyaan simpel menggunakan WHAT atau HOW bisa memiliki efek besar pada kelangsungan sebuah bisnis. Sekilas kedengaran sama, namun jika dicermati dengan seksama ada nilai filosofis didalamnya.

What fokus pada keadaan saat ini (present), sementara How mengarah pada masa depan (future)

Seseorang yang membangun bisnis dengan pola pikir WHAT akan condong fokus pada produk. Kita ambil saja sebagai ilustrasi sebuah kafe yang berorientasi pada WHAT akan selalu terperangkap pada proses membuat minuman atau makanan yang menarik.

Lalu, pelaku bisnis yang tendensinya mengarah pada technician akan terjun langsung untuk mengeksekusi bisnisnya karena berharap untuk menghasilkan profit. Mereka tidak mudah melepas bisnis pada orang lain karena takut kepercayaan pelanggan bisa memudar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline