Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Janji Manis yang Terlupakan

Diperbarui: 14 September 2022   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ruang rapat kosong. www.freepik.com

Lidah lembut tak bertulang, merakit kata dalam cangkang. Nasib rakyat kian malang, menelan ludah yang mulai berkubang. Berkata indah dalam curang, mengharap simpati kaum ilalang.

Janji dulu kala terdengar manis, indah nan tertulis. Merangkul petani dengan segenap impian, menjual asa dalam tangis. Melihat peluang dalam jerit kaum minimalis, memperkaya kelompok kaum borjuis. 

Kadang riang tidak berarti senang, terkesan baik namun perlahan menghilang. Berpaling sejenak ke arah belakang, mencari jalan pulang. Jutaan hutang terus membentang, melempar beban dalam ikat pinggang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline