recent brain research proves that babies who are left to cry for prolonged periods are at risk of suffering damage to their developing brains, which reduces their capacity to learn.
Ada sebagian orangtua yang beranggapan bahwa anak menangis tidak perlu terlalu digubris, alasannya karena jika anak ketika menangis ditanggapi selalu maka anak akan manja.
Sebenarnya, apakah tindakan terbaik saat anak menangis?
Perlu dipahami, anak menangis bukan karena tanpa alasan. Pada umumnya, anak menangis disebabkan karena ada sesuatu yang belum ia dapatkan. Bisa jadi lapar, haus, atau butuh perhatian.
Namun dari itu, faktor umur juga menjadi penentu sebab anak menangis. Umur 0-12 bulan anak menangis secara alamiah karena ingin memberitahu orangtua akan kebutuhan, baik lapar atau haus.
Saat kemampuan anak untuk komunikasi terbentuk, kecendrungan menangis akan berkurang karena anak sudah mampu memberi instruksi ketika lapar atau haus dengan cara memberitahu.
Anak umur 3 tahun keatas akan condong menangis dengan tujuan menarik perhatian orangtua atau bisa karena kontrol regulasi emosi yang belum bekerja normal.
Contohnya, ketika tidak mendapatkan yang ia mau anak bisa menangis karena belum mampu mengontrol emosi, sama halnya ketika anak tantrum.
Dalam keadaan menangis, anak membutuhkan perhatian dari orang terdekat agar emosinya bisa terkendali. Sebuah pelukan hangat dari orangtua seringkali menjadi senjata ampuh untuk mendiamkan anak.
Kenapa tidak dianjurkan membiarkan anak menangis lama?
Ketika seorang anak menangis dengan rentan waktu yang cukup lama, otak akan mengirimkan sinyal untuk memproduksi hormon stres yang dikenal dengan kortisol. Jika hormon ini diproduksi terus menerus akibat menangis lama atau sering menangis, maka otak akan mengalami kerusakan.