Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Cara Sederhana Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak sedang bermain dengan penuh percaya diri https://www.freepik.com

Self-confidence atau yang lazim dikenal dengan percaya diri merupakan harta berharga yang diperlukan anak sepanjang hidup mereka. Uniknya, rasa percaya diri ini 90% bisa dibangun dengan gaya asuh yang positif.

Bangun Komunikasi yang Baik bersama Anak

Tumbuh kembang anak setiap harinya sangat dipengaruhi oleh cara orangtua berkomunikasi dengan anak. Orangtua dengan pola komunikasi yang baik akan mempengaruhi cara berkomunikasi anak pula.

Sayangnya banyak orangtua yang menganggap komunikasi dengan anak sebagai hal biasa saja. Akhirnya, hanya sedikit orangtua yang khusus meluangkan waktu bersama anak untuk mengajak berbicara.

Padahal, jika merujuk pada hasil penelitian, kesuksesan anak saat dewasa erat kaitannya dengan bagaimana cara orangtua dan intensitas waktu yang dipakai untuk berkomunikasi dengan anak.

Umur 1-3 tahun, seorang anak tidak hanya memerlukan orangtua sebagai penjaga, namun yang paling penting bagi anak adalah interaksi bersama orangtua dengan saling berkomunikasi tatap muka.

Otak anak yang masih belum menyimpan input banyak akan terhubung dan membentuk ragkaian pesan dengan adanya komunikasi bersama orangtua. Ini mutlak diperlukan anak agar bisa membangun kemampuan berbahasa.

Disisi lain, saat anak diajak berkomunikasi oleh orangtua, mereka akan membangun rasa percaya diri dengan kata-kata positif yang mereka dengan setiap harinya.

kata-kata seperti "ayo, anak pinter pasti bisa", "kamu anak paling baik dan rajin", "yuk, coba lagi ayah akan bantu" adalah beberapa kalimat yang secara tidak langsung meyakinkan anak akan kemampuan mereka.

Kalimat seperti ini jika sering diulangi setiap hari akan mengirim sinyal ke otak yang pada akhirnya menjadi sebuah pematik rasa percaya diri anak dari dalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline