Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Dua Langkah Efektif Mengubah Perilaku Buruk Anak

Diperbarui: 27 Juli 2022   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak meniru teman yang sedang membaca https://img.freepik.com

Merubah perilaku anak yang tidak baik bukanlah hal mudah untuk dilakukan, bahkan jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat bisa membuat perilaku tersebut menetap lama dan menjadi karakter anak.

Ada dua cara yang bisa diterapkan orangtua jika terlanjur memiliki anak dengan perilaku buruk. Adapun perilaku buruk bermakna sikap atau tindakan anak yang tidak baik seperti suka berbicara kasar, tidak sopan atau malas.

1. Perbaiki Cara Berkomunikasi dengan Anak

Perilaku buruk anak kebanyakan diserap dari perilaku orangtua mereka sendiri, atau bisa jadi berasal dari teman dan orang dekat keluarga.

Orangtua memiliki kapasitas dan intensitas berkomunikasi dengan anak lebih banyak. Bagaimana cara orangtua berkomunikasi dengan anak sangat mempengaruhi perilaku anak.

Jika ingin anak mewarisi perilaku baik, yang harus pertama sekali dilakukan orangtua adalah memperbaiki cara berbicara dengan anak. Yang dimaksud disini adalah pemilihan kata saat berkomunikasi dengan anak.

Sebaik mungkin menfilter kata-kata saat mengajak anak berbicara, pilihlah kata-kata yang memiliki konotasi positif dan hindari menggunakan kata negatif.

Contohnya, hindari berkata "kerjanya tidur aja", 'daritadi main aja", 'sudah dibilangin masih malas-malasan", "cepat, udah telat ni".

pemilihan kata memiliki efek positif dan negatif pada otak, saat kata masuk ke telingan kata akan diproses oleh otak dengan mengirim sinyal ke bagian otak yang bertugas menafsirkan baru kemudia otak merespon dengan tindakan.

Jadi, saat misalnya otak merespon "kerjanya tidur aja" maka otak akan menerjemahkan gabungan kata menjadi satu tindakan, dalam hal ini adalah tidur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline