Di jaman serba canggih seperti sekarang ini interaksi anak dengan dunia luar sangat mudah terjadi. Sangat berbeda di jaman dulu yang memiliki akses informasi serba terbatas.
Dalam lingkungan keluarga, kehadiran akses wifi maupun hotspot menjadi sebuah bumerang yang bisa melukai anak tanpa disadari. Walau memang banyak manfaat yang didapat anak dengan koneksi internet, tapi orangtua perlu waspada terhadap efek jangka panjang bagi otak anak.
Apa yang akan terjadi pada otak anak saat terpapar konten porno?
Apa yang membuat perbedaan terbesar gaya asuh anak sekarang dan dahulu? Jawaban paling jelas adalah hadirnya akses internet dalam keluarga.
Saat ini anak-anak sangatlah mudah terpapar informasi dari segala penjuru, dan diantaranya mengandung konten porno. Dahulu kala anak-anak condong menghabiskan waktu bermain diluar rumah dengan aktifitas fisik yang dominan.
Sekarang ini anak-anak sudah lebih banyak menghabiskan waktu didepan smartphone dan laptop, sehingga aktifitas fisik menjadi berkurang yang secara tidak langsung berakibat pada kurangnya koneksi neuron dalam otak.
Otak sebagai center of command memiliki peran penting bagi tubuh. Apalagi saat umur anak berada pada masa 1-7 tahun, perkembangan otak berada pada masa terbaik.
Sayangnya, dengan hadirnya smartphone dan kemudahan akses internet, anak-anak lebih gampang menghabiskan waktu di depan layar ketimbang melakukan kegiatan fisik diluar rumah.
Padahal, kemampuan otak untuk bekerja maksimal sangat tergantung kepada aktifitas fisik khususnya di rentan umur 1-7 tahun. Area otak seperti hippocampus sangat memerlukan rangsangan dari luar yang berbentuk aktifitas fisik agar berfungsi dengan baik.
Sementara bagian prefrontal cortex yang letaknya persis di dahi sangat diperlukan manusia untuk membuat keputusan cepat, mencari solusi, dan bertindak.