Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Membangun dan Melatih Skil Komunikasi Anak Melalui Buku

Diperbarui: 15 Juli 2022   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membacakan buku (evgenyatamanenko via edukasi.kompas.com)

When we read with our children, we help grow their curiosity and memory. 

Skill komunikasi adalah satu dari sebagian skill yang sangat dibutuhkan orang dewasa dalam dunia kerja. Ternyata anak dapat mempelajari skill ini secara alami sejak kecil.

Aktivitas membaca bersama anak mampu menumbuhkan skill komunikasi melalui rentetan input yang masuk ke otak anak. Ketika orangtua membacakan buku kepada anak, pesan suara akan disimpan ke dalam otak anak.

Semakin sering orangtua membacakan buku kepada anak semisal sesaat sebelum tidur, semakin kuat memori yang tertanam kedalam otak anak. Selain itu, anak akan perlahan pasti mengenal kosakata yang bervariasi.

Babies and young children are sponges that soak in practically everything in their environments 

Pernah mendengar ungkapan di atas?

Bayi yang baru terlahir ibarat busa yang mampu menyerap apapun di sekitarnya. Mungkin inilah kenapa ungkapan anak kecil sama seperti kertas putih tanpa noda, lingkunganlah yang mengotori mereka. 

Karena kemampuan otak anak yang berkembang 90% di umur 1-3 tahun, maka sangatlah penting bagi orangtua untuk membentuk input yang baik di otak anak.

Kegiatan membaca memiliki manfaat luar biasa bagi anak. Jika orangtua rutin membacakan buku kepada anak di umur 0-12 bulan, maka anak akan lebih mudah berkomunikasi ketika kemampuan berbicaranya tiba.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline