Kebiasaan yang dilakukan orangtua akan menjadi input bagi anak. Bagaimana input bekerja?
Baik, mari kita bahas bagaimana kebiasaan buruk bisa diwarisi secara tidak sadar oleh orangtua kepada anak. Disini saya akan coba menjelaskan bagaimana cara kerja otak sehingga kebiasaan sehar-hari bisa menjadi output bagi anak.
Input adalah segala informasi yang masuk melalui dua panca indra: mata dan telinga. Sesuatu yang sering dilihat dan didengar akan membentuk sebuah memori di otak dan lama kelamaan akan menjadi software.
Nah, sebuah output sangat tergantung kepada input. sangat sedikit orangtua yang memahami dan menyadari ini.
Kebiasaan orangtua setiap hari adalah input yang diserap anak untuk menghasilkan output. Ada banyak sekali kebiasaan yang tanpa disadari menjadi input buruk bagi anak yang pada akhirnya menjadi output buruk yaitu habit/kebiasaan buruk.
Kenapa ini penting untuk diketahui orangtua? jawabannya simpel, karena tanpa ilmu orangtua tidak bisa mendidik anak dengan benar. Ingat,yang saya tekankan disini mendidik dengan BENAR bukan sekedar mengirim anak ke sekolah dan selesai.
Kebiasaan buruk bisa 'merusak' kerja otak
Sekarang mari kita lihat bagaimana cara kerja otak melalui kebiasaan buruk. Orangtua tidak menyadari sebuah kebiasaan sudah terekam di alam bawah sadar. Ini alasannya mengapa kita mudah sekali melakukan sesuatu yang memang sudah menjadi rutinitas harian.
Ambil tiga contoh sederhana, aktivitas makan di rumah, kebersihan, dan bangun tidur. Tiga hal ini sederhana bukan? SANGAT sederhana. Tapi tahukah orangtua dari tiga aktivitas ini akan lahir anak dengan disiplin yang sangat baik atau sebaliknya anak yang sulit diatur.
Loh, kok bisa demikian? Sangat BISA dan mudah sekali.