Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Bagaimana Caranya Memilih Jenis Mainan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak?

Diperbarui: 1 Agustus 2021   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi maianan anak. (Ilustrasi gambar: unsplash.com)

Ada banyak jenis permainan yang tersedia saat ini, tapi orangtua perlu memahmi jenis permainan yang memiliki manfaat bagi anak. Dengan kondisi pandemi yang mengharuskan anak menghabiskan waktu di dalam rumah, pelampiasan melalui HP kadang tidak dapat dibendung.

Banyak alasan secara ilmiah yang menjelaskan jenis permainan terbaik sesuai umur anak. Berikut beberapa tahapan umur yang mesti dipahami orangtua.

  • Umur 4 bulan anak mulai mencoba menggunakan tangan untuk mengambil objek/benda
  • Umur 6 - 7 bulan anak mulai menggunakan dan mengendalikan objek/benda dengan dua tangan
  • Umur 9 bulan anak sudah mulai bisa menggenggam objek kecil dengan tangan

Jadi, fase umur 4 - 9 bulan dikenal dengan istilah solitary activity, apa itu? anak condong masih bermain sendiri, namun menjelang akhir tahun pertama anak mulai secara perlahan berinteraksi dengan anak lainnya.

Nah, saat anak mulai bisa menggenggam objek sendiri, ini adalah fase paling baik untuk orangtua menemani anak bermain bersama (playmate). Contoh sederhana, memainkan objek kecil seperti boneka sambil mengajaknya berbicara.

Kenapa menggunakan objek sambil mengajak bicara itu penting dilakukan?

Umur 1 tahun seorang anak sedang belajar berbahasa, berinteraksi, dan belajar sebab-akibat.

Tiga keahlian ini tidak bisa didapat dengan sendirinya tanpa kehadiran orangtua. Jadi, mengajak bicara anak sambil bermain memiliki peran penting untuk mentransfer pesan ke otak anak agar bisa disimpan menjadi database.

Selain meningkatkan kemampuan tiga hal ini, anak juga mulai belajar melalui indra penglihatan, penciuman, pendengaran, dan perasa. Artinya, tangan, mata, telinga dan lidah juga belajar merekam dan juga mentransfernya ke otak.

Tahapan ini harus menjadi rujukan ke orangtua untuk membeli permainan yang berbeda bentuk, warna, dan juga suara. Serta, jenis makanan walaupun masih M-PASI harus bervariasi agar indra penciuman dan perasa bisa bekerja aktif.

Lalu, apa tahapan selanjutnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline