Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Tiga Kesalahan Umum Pengasuhan dalam Keluarga

Diperbarui: 4 Januari 2020   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : https://borncute.com

Menjadi orangtua yang sempurna tidaklah mudah. Selain membutuhkan wawasan yang luas tentang cara mengasuh anak, juga harus memiliki kesabaran saat mendampingi tumbuh kembang anak. Jika kedua ini tidak dimiliki oleh orangtua maka sangat sulit rasanya bisa menghasilkan generasi yang tangguh.

Saya akan coba mengulas beberapa poin penting tentang persepsi/pola pikir (mindset) kurang tepat dalam pengasuhan anak yang sering terjadi didalam keluarga.

1. Mendidik Anak dimulai Saat Lahir 

Ada sebagian besar orangtua yang menganggap bahwa waktu mendidik anak dimulai saat anak sudah lahir. Pola pikir seperti ini menyebabkan tidak sedikit orangtua yang gagal mendidik anak. Jika kita merujuk ke literatur yang ada, psikologi dan neurologi, mendidik anak sebaiknya dimulai sejak usia kehamilan memasuki trisemester kedua (bulan ke empat). kenapa demikian?

karena saat memasuki bulan keempat pertumbuhan otak bayi sudah memasuki fase penting, dimana koneksi didalam otak bayi sudah mulai terjadi.

Bayi sudah bisa merekam apa yang yang ia rasa dari ibunya dan juga reaksi dari luar. Jadi, sangat penting bagi calon ibu untuk membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik seperti membaca al-quran, membaca buku yang menambah wawasan dan juga menjaga emosi agar selalu dalam keadaan positif. Jika tidak, apa yang dirasa ibu akan otomatis tersalur ke bayi.

Jangan menganggap bayi belum memiliki kemampuan saat masih berada didalam kandungan. Ilmuan bahkan sudah membuktikan bahwa emosi yang dibawa ibu akan terekam dan terbawa kepada anak sampai dewasa.

Kebiasan ibu saat hamil akan terbawa kepada anak secara otomatis. Maka penting sekali bagi calon ibu untuk selalu membawa emosi positif dan menghindari stres saat mengandung. Disini peran suami sangat penting untuk menghadirkan suasana positif bagi istri.

2. Beban Pengasuhan Dominan ke Ibu

Hal lain yang kerap terjadi dimasyarakat kita adalah ketidakstabilan antara kehadiran ayah dan ibu dalam mengasuh anak. Umumnya dalam masyarakat kita beban pengasuhan lebih besar kepada ibu.

Saat anak tidak beres kerapkali ibu menjadi sasaran atau kambing hitam. Sehingga banyak masalah dalam keluarga muncul karena peran ayah dan ibu tidak berjalan berdampingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline