Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Hydropower, Solusi Krisis Listrik Tanpa Polusi

Diperbarui: 13 Mei 2016   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kali ini saya mencoba untuk membahas sedikit tentang renewable energy yang mungkin diaplikasikan di negara yang masih krisis pasokan listrik. Hydropower adalah teknik menghasilkan energi listrik dengan menggunakan air yang beepindah/bergerak. Biasanya sumber air yang digunakan berasal dari sungai atau daratan tinggi seperti air terjun. 

Energi listrik dari tenaga air bukan hal baru lagi.  Pada jaman dahulu masyarakat Yunani sebagian mereka yang bertani memanfaatkan air sungai sebagai media penghasil listrik secara sederhana untuk digunakan sebagai alat menggiling gandum menjadi tepung. 

Baru pada abad  ke 19 hydropower menjadi sumber energi listrik pertama kalinya. Pada tahun 1879 hydropower mulai beroperasi di air terjun Niaga,  New York. Kemudian pasokan  listrik yang dihasilkan mampu menghidupkan lampu-lampu di jalanan. Setahun setelahnya,  1882 pembangkit listrik tenaga air pertama kali dibangun di Appleton, Wisconsin ,  Amerika Serikat. 

Pada dasarnya untuk menghasilkan listrik dari air hanya memerlukan 3 media. Tempat pembangkit untuk area menghasilkan listrik,  bendungan untuk mengontrol air masuk dan keluar,  dan waduk untuk menyimpan air.  Jika ketiga modal ini ada di sebuah tempat,  maka energi listrik akan mudah untuk dihasilkan. Beberapa negara yang menghasilkan energi listrik hydropower antara lain: Tiongkok, Canada, Brazil,  Amerika,  dan Rusia. Tiongkok memiliki hydropower terluas dengan lebar 2.3 Km dan tinggi 185 M. Adapun Amerika memiliki hydropower terbesar yang berada di Utara Washington yang bersumber dari sungai Columbia dimana pasokan air disimpan di bendungan Grand Coulee. 70% pasokan listrik negara bagian Washington berasal dari hydropower.

Denmark memiliki surplus listrik dari hydropower 140%. Kelebihan pasokan  listrik mereka jual ke negara lain dan tentunya mendapat keuntungan. Negara Eropa lainnya seperti German juga sudah menghasilkan 70% listrik dari hydropower dan mampu memenuhi pasokan listrik bagi penduduknya. 

Hydropower memiliki sisi positif dan negatif. Untuk negara yang kaya sumber alam sangat efektif untuk mempergunakan energi alam ini untuk dijadikan listrik. Selain air yang melimpah yang bisa digunakan dengan gratis, hydropower juga menghasilkan energi bersih tanpa polusi dan bebas pencemaran udara. Sumber energi ini juga selalu diperbaharui otomatis oleh alam ketika musim hujan. 

Meskipun demikian,  jika ditinjau dari sisi negatif sumber listrik yang bergantung pada air ini dapat merusak kehidupan binatang laut dan sumber alam. Pola migrasi ikan pun akan terganggu yang akhirnya merusak populasi ikan. Akibat lainnya dari hydropower adalah turunnya tingkat oksigen dalam air yang membahayakan habitat ikan. 

Dengan teknologi mutakhir sekarang ini, tentunya masalah diatas bisa diatasi jika saja penelitian lebih lanjut dilakukan. Jika energi listrik bisa dihasilkan tanpa mengganggu habitat ikan di sungai maka ini menjadi solusi bagus bagi daerah yang masih kekurangan listrik. Bahan bakar minyak bumi akan segera habis dan alternatif lain perlu diusahakan segera.  Hydropower bisa menjadi pilihan bijak jika ditinjau dari berlimpah nya sumber air di negara kita. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline