Libur akhir tahun membuka peluang besar untuk memperkuat sektor pariwisata Indonesia sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
Data Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara pada Oktober 2024 mencapai 1,19 juta, meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y).
Momentum ini tidak hanya memberikan dampak pada aktivitas wisata domestik dan internasional, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal dengan nilai mencapai USD 12,69 miliar.
Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan
Pariwisata memiliki keunggulan dalam memadukan berbagai jenis sektor seperti pertanian, manufaktur, dan jasa dalam satu kesatuan.
Stimulus investasi yang terarah pada sektor-sektor tersebut yang terintegrasi dengan pengembangan produk lokal mampu menciptakan lapangan kerja massal serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Hasil simulasi menunjukkan, setiap investasi Rp 1 triliun dapat menciptakan 200.000 hingga 300.000 lapangan pekerjaan.
Pada sektor pertanian, investasi Rp 1 triliun pada 12 komoditas utama berpotensi menciptakan lebih dari 2,7 juta lapangan kerja dan meningkatkan PDB sebesar 0,09%.
12 komoditas utama seperti rumput laut, karet, kopi, kelapa sawit, ubi kayu, tebu, padi, Hasil Pemeliharaan Hewan lainnya; Jasa Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Unggas dan Hasil-hasilnya; Hasil Perkebunan Lainnya; Ternak dan Hasil-hasilnya kecuali Susu Segar.
Pada Sektor jasa, investasi Rp 1 triliun pada 13 komoditas dapat menciptakan hingga 3,2 juta lapangan kerja, dengan peningkatan PDB 0,099%. Investasi pada 13 komoditas seperti jasa Pendidikan Pemerintah; Jasa Lainnya; Jasa Dana Pensiun; Jasa Pemerintahan Lainnya; Jasa Kesehatan Pemerintah; Jasa Angkutan Rel; Jasa Pemerintahan Umum; Jasa Pendidikan Swasta; Jasa Keuangan Perbankan; Jasa Lembaga Keuangan Lainnya; Perdagangan Mobil dan Sepeda Motor; Penyediaan Makan dan Minum; serta Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha.