Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer Kuper

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelas bulan menjadi anggota kompasiana, atau  menjadi seorang kompasianer ternyata masih membuat saya menjadi orang yang kuper, kurang gaul, ndeso, ketinggalan jaman dan ketinggalan informasi. Berikut ini indikasi-indikasi yang membawa saya pada kesimpulan bahwa saya seorang kompasianer yang kuper:

Sekali waktu, seorang teman mengirim sms kepada saya; "Eh, ternyata Pak Teguh punya akun kompasiana ya, ikutan chanting pak". lalu saya jawab "iya nest, aku udah lama ndak 'nyanting' ni...". Kemudian teman saya itu membalas sms saya dengan ketawa, "chanting itu komunitas kompasianer di jogja pak..hehehe..." Gubrak!!! malunya aku.

Saya tidak pernah ikut acara-acara yang diselenggarakan kompasiana maupun anggota komunitasnya ketika ada workshop, pertemuan ini atau pertemuan itu. Banyak alasan yang saya buat.

Saya jarang sekali menulis dan membaca di kompasiana, termasuk jarang membaca dan memberi komentar tulisan kompasianer yang lain.

Saya baru tahu, ada GKB di kompasiana, dan ada HTK di kompasiana.

Saya juga baru tahu, kalau rupanya di dalam kompasiana juga sering terjadi debat, diskusi dan apapun namanya yang kemudian menjurus pada penistaan atau penghinaan.

Saya juga baru tahu, kalau (katanya) di kompasiana ada yang mempublish tulisan atau gambar yang mengandung pornografi.

Yah, semoga besok lagi tidak kuper.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline