Lihat ke Halaman Asli

Maswati Amatillah

Universitas Darussalam Gontor

Rasulullah dan Delegasi yang Diterimanya

Diperbarui: 22 September 2022   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 622 M tujuan dan misi Rasulullah adalah mendatkan dukungan sebanyak banyaknya, dalam merealisasikan hal tersebut beliau mendata siapa saja yang berpotensi menjadi pendukungnya dalam melakukan ekspedisi. Hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah adalah menargetkan orang-orang yang memiliki pengaruh besar di Madinah untuk dijadikan teman dalam upaya menciptakan kekuatan baru.

Rasulullah sebagai negosiator tidak pernah melakukan aliansi dengan pihak manapun karena utusan-utusan yang datang kepadanya merupakan sebuah faksi. Kesuksesan beliau ditentukan oleh kepiawaian dan kapabilitasnya dalam ilmu pengetahuan tentang politik internal yang terjadi antar suku dan kebijaksanaanya dalam menentukan siapa yang pantas untuk diterima dan didukung serta siapa pula yang pantas untuk diajak bernegosiasi. Yang menjadi perhatian khusus dari cara negosiasi yang dilakukan oleh Rasulullah adalah metode yang beliau gunakan yaitu cara persuasive dan kesabaranya.

Rasulullah banyak menerima utusan pada 630-631 M, disinilah kita melihat bagaimana Rasulullah menyambut para delegasi yang datang kepadanya. Semua delegasi dan staf yang datang keapada Rasulullah mendapatkan perlakuan yang sopan dan diberi kekebalan diplomatic, 'mereka tidak boleh dibunuh, dilukai ataupun diperlakukan dengan semena-mena' jika delegasi tersebut terbukti melakukan tindak criminal maka ia tidak boleh diperlakukan bukan pada kedudukanya sebagai delegasi. 

Rasulullah juga memberikan kemerdekaan dengan sebebas-bebasnya dalam melakukan ibadah sesuai agama mereka, pernah suatu ketika Rasulullah mengizinkan delegasi Kristen dari Najran untuk melakukan ibadahnya di masjid Nabawi. 

Namun dalam hal ini kasus-kasus khusus dan yang tidak ditoleransi yang dapat menyebabkan seorang delegasi ditawan bahkan dipenjarakan. Dalam peristiwa inilah Rasulullah memberikan contoh kepada kita bagaimana memberlakukan seorang delegasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline