Kurangnya minat belajar siswa pada muatan matematika dapat berdampak pada rendahnya aktivitas belajar siswa. Permasalahan tersebut tidak lepas dari proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran masih berjalan konvensional, kurangnya interkasi antar siswa, pemikiran negatif bahwa pembelajaran Matematika adalah pembelajaran yang sulit sehingga siswa kurang termotivasi dan merasa bosan saat belajar. Pembelajaran konvensional sendiri didominasi oleh peran guru (teacher-centered), berbeda dengan pembelajaran paradigma baru yang memiliki ruang bagi peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang tinggi dapat menunjang keberhasilan belajar, akan tetapi motivasi belajar siswa yang rendah merupakan hambatan yang dapat berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pentingnya siswa termotivasi dan aktif dalam suatu pembelajaran dapat dipengaruhi dari pemilihan metode dan model pembelajaran yang tepat membantu siswa untuk dapat merasakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memilih model atau metode yang tepat agar tercipta situasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar dan keberhasilan belajar siswa misalnya dengan penggunaan metode dalam pembelajaran.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan dapat berupa menerapkan pembelajaran dengan metode permainan serta dapat pula mengaitkan pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari siswa serta dengan cara yang berbeda. Metode pembelajaran dengan permainan edukasi akan membuat peserta didik lebih tertarik untuk belajar karena pada pembelajaran tersebut menjadi interaktif dan dapat merangsang imajinasi dari siswa itu sendiri. Selain itu, permainan edukasi juga akan memberikan sesuatu bentuk pembelajaran yang baru kepada siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H