Lihat ke Halaman Asli

Lingkungan Kaya Teks

Diperbarui: 7 September 2024   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar Dokumentasi Pribadi

Sudah sangat lama banyak orang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Baik dengan mengambil sebagian sumber belajar untuk dibawa ke dalam ruang, maupun dengan mengajak siswa ke lingkungan sekitar. 

Cara sederhana ini dapat memotivasi belajar siswa dan mampu meningkatkan pemahaman mereka. Sebab dengan melihat secara langsung menjadikan ingatan mereka lebih kuat. 

Namun tidak setiap lingkungan mendukung proses pembelajaran. Ada sebagian lingkungan yang perlu diubah sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat siswa untuk belajar lebih nyaman dan menyenangkan. Bukankah belajar tidak boleh dipaksa ataupun terpaksa? 

Belajar yang menyenangkan dengan lingkungan yang nyaman dirasakan dapat meningkatkan pengetahuan lebih cepat. Untuk itulah lingkungan yang kurang mendukung untuk sumber belajar dapat direkayasa sedemikian rupa. Misalnya dengan menciptakan lingkungan kaya teks bersama siswa. Mereka menjadi merasa memiliki dan menyediakan kebutuhannya sendiri. Lingkungan yang mereka butuhkan tersebut dapat mereka lihat dan dimanfaatkan setiap saat. Tentu dengan semakin sering melihat, membaca, dan berdiskusi dengan sesama teman mereka, maka pemahaman dan kompetensi siswa akan meningkat. 

Menciptakan lingkungan kaya teks tak perlu takut dengan biaya. Kita dapat memanfaatkan kayu bekas dan limbah yang ada di sekitar kita. Lalu kita tambahkan tulisan dan berbagai hiasan. 

Waktu untuk mewujudkan lingkungan kaya teks pun tidak harus dengan jadwal khusus dan kerja lembur hingga menghabiskan waktu seharian penuh, bahkan berminggu-minggu. Cukuplah kita gunakan waktu senggang kita dan kita kerjakan sesuai kemampuan kita, baik dari tenaga fisik maupun kemampuan lainnya. Selamat mencoba. 

Sumber gambar Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline