Lihat ke Halaman Asli

Krisis ISBN, Literasi hingga Terbit Buku Antologi

Diperbarui: 14 Desember 2023   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar dari koleksi pribadi

Memiliki hobby membaca dan menulis mengantarkan saya sebagai pecinta buku. Di lingkungan pendidikan  keberadaan buku sangatlah penting sebagai sumber pengetahuan. Dengan buku, Anak-anak dapat belajar banyak hal. Mereka juga menjadi terbiasa membaca, bahkan hingga dapat menulis buku antologi di awal masa belajar sebagai penulis buku. 

Namun dalam beberapa waktu terakhir ini ISBN menjadi bahan perbincangan yang menjadikan kita harus berpikir ulang. ISBN, bagaimana kaitannya dengan penerbitan buku karya anak-anak yang masih dalam taraf belajar? 

Usia belia sebagai penulis sebenarnya tidak menjadi masalah utama untuk bisa menerbitkan buku. Tetapi lagi-lagi untuk menerbitkan buku ber-ISBN perlu memperhatikan beberapa kriteria dan ketentuan yang ada. Misalnya: dulu saat menerbitkan buku antologi dengan banyak penulis, dalam pengajuan judul buku boleh mencantumkan seluruh nama penulis. Tetapi akhirnya ada perubahan dan hanya boleh mencantumkan satu nama saja dan diikuti dengan kata "dkk".

Kebanggaan menjadi penulis dengan aturan seperti ini sebenarnya dapat mempengaruhi semangat untuk berkarya. Di sisi lain, banyaknya kelas menulis dapat mewujudkan naskah buku yang mengalami peningkatan. Tidak hanya sepuluh dua puluh saja, tapi ribuan buku bermunculan. 

Bagaimana mengetahui semua jenis buku sesuai yang kita inginkan jika buku-buku yang diterbitkan ternyata mengalami kendala dalam pengajuan ISBN? 

Dilema antara krisis ISBN, giat literasi dan semangat berkarya seolah berjalan berbarengan. 

Sebagai penulis, saya sangat prihatin dengan kenyataan sekarang ini. Alangkah baiknya jika pemerintah memberikan kebijakan dan aturan yang jelas dalam pengajuan ISBN, melakukan seleksi terhadap kualitas buku yang akan diterbitkan, mengecek ulang isi buku yang mungkin bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945, menyalahi norma dan SARA. Sehingga siapa pun yang hendak menerbitkan buku tidak bingung dalam pengajuan ISBN, mendapatkan ketenangan dan tetap semangat berliterasi serta berkarya untuk kemajuan bangsa. 

Perpustakaan semakin diminati dengan berjuta buku-buku yang berkualitas dan bervariasi, mudah dicari baik secara langsung maupun dengan teknologi informasi (IT). Jika semua buku sudah ber-ISBN  tentu bagi pembaca tidak kesulitan menemukan buku yang diminati. 

Kota Angin, 14 Desember 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline