Lihat ke Halaman Asli

Keberhasilan Pola Asuh Masa Lalu

Diperbarui: 14 Mei 2023   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi.Kel Besar Padmowirdjono

"Wong iku kudu nduwe unggah ungguh lang tata krama, uripmu bakal mulyo" (Mbah Kakung)

Kuno ya kesannya, pesan dari Eyang Kakung....

Hai Teman Kompasianers....lama tidak menyapa rumah kedua ini, pasca lebaran masih semedi sejenak. Kali ini saya menyapa kalian semua dengan sedikit oleh-oleh dari hasil menelisik masa lalu. Aku kelahiran era 1970-an, yang notabene anak keturunan ndeso. Tentu saja di besarkan dengan pola yang sederhana, apa adanya dan tidak lepas dari namanya keterbatasan.

Namun ada hal yang menarik dan pas menurut saya, apa yang orangtua dulu mulai dari kakek nenek kita terhadap anak-anaknya hingga ke cucu seperti saya. Ada hal-hal menarik, yang tidak bisa kita hilangkan begitu saja. 

Barangkali banyak dari teman-teman semua ada persamaan dari pola kehidupan ayah ibu kita, bahkan generasi seperti saya. Apa saja yang mendasari pola asuh jaman dulu, mampu membawa keberhasilan di  masa sekarang dan masih pantas kita terapkan terhadap anak kita.

1. Menanamkan kepercayaan

Saya melihat sewaktu kecil, ayah ibu serta kakek nenek sudah memberikan sebuah tanggung jawab kepada anak bahkan cucu. Mereka memberikan sebuah pesan ataupun hal yang  dikerjakan harus bisa diselesaikan. Baik secara hasil maupun waktu yang telah di berikan. Dengan demikian orang tua kita percaya sama kemampuan kita. 

Baik dari segi keputusan dan aksi mereka. Karena dengan memberikan kepercayaan walaupun hanya kecil, hal itu sangat membantu membangun kepercayaan diri pada anak. Hal yang dipikirkan anak juga akan merasa dirinya semakin berkembang dan merupakan stimulus untuk selalu berpikir kedepannya. 

2. Etika adalah segalanya

Yang paling saya ingat soal etika dari ayah dan kakek saya, adalah beliau orang yang jujur, displin dan sangat menghargai  orang lain. Saya sendiri pernah dimarahi, karena lupa untuk membeli minyak tanah di tetangga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline