"Permainan game online, bak mata pisau dua sisi. Jika di pegang dengan baik akan bermanfaat, namun jika lepas akan melukai penggunanya. Begitu pula teknologi dan permainan game. Jika di gunakan untuk atlet Esport tentua bangga. Tetapi jika membikin anak mejadi pemuda rebahan, tentu akan merugikan masa depannya"
Pada era saat ini perkembangan teknologi sangat pesat dan bersifat global. Segala sesuatu di ukur dengan teknologi, hingga setiap individu di hadapkan pada kenyataan harus melek dalam perkembangan tsb.
Majunya sebuah teknologi di hadapkan pada sisi kehidupan dari dunia nyata dan dunia maya. Cara berpikir setiap individu akan selalu berkembang dan berbeda dalam menyikapi teknologi ini.
Mereka akan menjadi individu yang produktif dengan memadukan ide kreatif dan teknologi atau menjadi individu yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Dari perkembangan teknologi saat ini salah satunya adalah game online. Kebanyakan dari kita sangat familiar terdengar untuk kata-kata itu.
Game online sangat digemari untuk kalangan remaja, anak-anak, bahkan dewasa sekalipun. Game online tidak membedakan gender untuk menggunakannya.
Permainan ini tidak membatasi laki-laki maupun perempuan untuk memainkannya. Jika kita menggunakan Game Online, maka kita telah terperangkap dalam dunia fantasi, dunia maya yang mampu menjebak, menghipnotis dan menguasai alam pikiran kita.
Game online telah menyedot pengguna game offline sehingga saat ini game online banyak diminati. Hingga saat ini pengguna bberbagai jenis game online seperti PUBG, Mobile Legends, Fortnite, Free Fire, Dota 2, Arena of Valor, dsb. Tetapi game offline masih ada peminatnya walaupun berkurang.
Hal yang perlu kita ketahui bahwa game online harus bijak dalam melakukannya. Dalam satu sisi ada dampak negatif yang sangat merugikan penggunanya dan dampak positifnya.
Apalagi saat ini budaya membaca, menulis dalam cakupan literasi nyaris hilang. Remaja saat ini untuk minat baca, menulis sangat menurun akibat beralih menjadi hobi bermain game.