Lihat ke Halaman Asli

Pengkhianat atau Pahlawan? Sebuah Dilemma...

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa itu takdir? Winston Churchill percaya akan takdirnya bahwa dialah yang akan menyelamatkan Inggris. Tetapi harus ada yang bergulir, harus ada ceritanya dan harus ada yang berkorban atau dikorbankan.

Inggris mungkin tidak akan menang dan tinggal nama jika mereka tidak siap melawan serangan Jerman. Inggris mungkin tidak akan siap jika tidak ada Churchill yang memberikan warning kepada negara. Churchill juga tidak akan mungkin dapat meyakinkan negara jika tidak ada data yang akurat. Dan data tidak pernah akan ada di tangan Churchill jika tidak ada Ralph yang ‘mengkhianati’ negara dengan memberikan data-data Top Secret yang hanya ada di tangan dia.

Tetapi apa yang diperoleh Ralph?

Bersyukur untuk istrinya yang sangat mendukung dia. Yang menerima dan belajar meyakini apa yang diyakini suaminya, meskipun itu sangat beresiko. Bersyukur untuk karirnya yang baik sehingga dia menjadi Kepala di Departemen Luar Negeri yang satu-satunya bertanggung jawab atas berbagai dokumen rahasia negara. Bersyukur untuk anaknya yang cacat yang menyatukan keluarga ini. Bersyukur untuk intuisinya yang tajam atas pergerakan dan ideology Hitler.

Dia mengalami dilemma ketika harus mengkhianati negaranya dengan memberikan dokumen rahasia negara meski diserahkan kepada seorang Winston Churchill. Tidak ada dinding yang tidak bertelinga. Ketika istrinya diancam pemerintah agar dia tidak lagi menemui Churchill, istrinya tidak menjadi takut dan apapun yang dilakukan suaminya, dia percaya itu yang terbaik bagi keluarganya dan negaranya.

Kemudian Ralph dilanda ketakutan, bukan atas ancaman yang datang atas keluarganya, akan tetapi atas perasaan bersalah yang menghantuinya jika perang terpaksa harus terjadi. Dia merasa bersalah ikut serta dalam memprovokasi Inggris – melalui Churchill – untuk berperang melawan Jerman, bukan berdamai. Dia merasa turut bertanggungjawab atas ribuan bahkan jutaan korban jiwa yang akan berjatuhan jika perang terjadi. Ketika beberapa orang anggota Parlemen terganggu kenyamanannya akibat provokasi Churchill, dia pun dihabisi.

Usai pemakaman, istri Ralph bertanya kepada Churchill apakah yang suaminya lakukan tidak sia-sia? Churchill meyakinkan bahwa meskipun suaminya dikalahkan oleh ketakutan, tetapi dia adalah orang yang paling berani di Inggris. Dia berani mempertaruhkan nyawa, karir dan keluarganya untuk sesuatu yang diyakininya. Perkataan Churchill benar adanya. Apa yang dilakukan Ralph tidak sia-sia.

Menjadi sulit untuk menakar benar atau salah yang dilakukan Ralph. Di pandangan negara, dia salah menyalahgunakan jabatannya untuk membocorkan rahasia negara. Akan tetapi jika tidak ada ‘pengkhianat’ seperti Ralph, mungkin sejarah akan berbeda. Inggris tidak akan sama seperti sekarang. Lalu, apakah pengkhianatan Ralph harus dibenarkan? Sulit sekali. Biar bagaimana apa yang dilakukan Ralph sangat berbahaya. Tetapi jika tidak ada dia, apa jadinya? Jika karena sumpah jabatan dia tidak mau memberikan data dan Inggris takluk pada Jerman, siapa yang akan disalahkan? Mungkin sepanjang hidupnya dia akan diliputi rasa bersalah yang berkepanjangan dan tidak dapat ditebus. Momentumnya sudah lewat dan kesempatan dia untuk ‘berkhianat untuk menyelamatkan’ akan hilang.

Akhirnya kesimpulannya hanya satu: harus ada ‘bad guy’ yang dikorbankan untuk menyelamatkan sesuatu, meskipun itu sangat berat bagi yang bersangkutan.

Bukankah kita pernah menjadi Ralph? Mungkin bukan tentang negara tetapi tentang perjuangan kita menyelamatkan sesuatu yang berharga bagi kita. Ketika kita mencoba untuk bertindak atas apa yang kita yakini atau mengikuti intuisi, kita dilanda kebimbangan. Apakah keyakinan dan intuisi kita salah? Manusia menakar dari buahnya. Dan terkadang buahnya tidak kita rasakan tetapi dirasakan orang lain atau generasi berikutnya.

Bugsy Malone memiliki mimpi bahwa padang pasir gersang Las Vegas akan menjadi pusat kasino dan hiburan malam. Dia yakin itu. Dan dia berani mempertaruhkan nyawanya untuk apa yang diyakininya. Maka ketika malam peresmian hotel Cesar Palace yang didanai oleh mafia, tidak ada seorangpun tamu yang hadir, dia harus menerima pertaruhan itu dengan mati ditembak. Apakah mimpi dan keyakinannya salah? Tidak! Las Vegas menjadi seperti yang ia bayangkan.

Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman mengalami dilemma dalam memutuskan untuk menjatuhkan bom atom ke Jepang. Dia curhat ke sahabatnya. Sahabatnya menekankan potensi perasaan bersalah yang akan menghantui Harry mengingat ratusan ribu korban jiwa, perempuan dan anak-anak, akan mati karena bom atom. Itu sudah pasti. Resiko itu sudah diduga dan harus diterima oleh Harry. Akan tetapi jika itu tidak dilakukan, perang akan semakin panjang dan korban jiwa di kalangan militer Amerika akan semakin besar. Dia katakan kepada sahabatnya: “ Saya tidak mau generasi muda bangsa ini dan anak cucu mereka menyalahkan saya karena mereka menjadi korban perang akibat saya tidak berani memutuskan ini.” Lalu dia melakukan itu dan sesuai yang dibayangkan, perang pun berakhir, meskipun korban bom atom begitu besar dan berkepanjangan.

Yang menjadi perenungan kita apakah kita berani bertindak dengan apa yang kita yakini? Apakah ketika semuanya berjalan tidak seperti yang kita yakini berarti keyakinan kita salah? Bagaimana kita tahu bahwa intuisi kita benar atau salah jika tidak dibuktikan? Hidup adalah berjudi dan kita akan selalu menghadapi pertaruhan dan perjudian. Jika kita tidak memiliki keberanian untuk bertindak atas apa yang kita yakini, maka kita sudah kalah dan selamanya kita tidak akan tahu apakah kita benar atau salah. Jika kita benar maka kita semakin percaya akan hati nurani kita. Tetapi jika kita salah, setidaknya kita belajar dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan selanjutnya.

Ketika saat ini anda sedang di persimpangan ambilah keputusan segera: maju, mundur atau diam di tempat. Setidaknya jika maju atau mundur, anda menang satu tahap, daripada diam di tempat dan anda tidak akan dapat apa-apa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline