Kira-kira udah keren belon judulna teman temin? ;p Dan kira-kira bisa masuk rekor nga yah dalam sehari ikut 2 Acara, workshop iB blogger di Semarang dan Indonesia Community Day di Jogja? #gayasitikyoband xixixi..... ^___________* Apa saja yang seru? Yuk mari cekidot pengalaman penulis selanjutnya... cieeee.... #mbenerin konde Mbak Tyas mode on wkwkwk..... *_________^
Sebelumna mari perkenalkan dulu 3 orang Pembicara kite yang ganteng-ganteng :
Setiawan Budi Utomo (Deputi Direktur Departemen Perbankan Syariah OJK) foto yang tengah.
Rizeni Arifin (Kepala Divisi Syariah Bank Jateng) foto yang kanan.
Iskandar Zulkarnaen (COO Kompasiana), "Writing for Content Marketing" foto yang.... kebangeten kalo nga tau wkwkwk.....
Kenalkan juga Mbak Della pembawa acara kite yang cantik pake jilbab hitam dengan latar belakang peserta yang hadir... coba sapa yang bisa menemukan penulis yang ganteng sak tanah mas #soale hora hono saingane wkwkwk..... ada di mana hayooooo? :D
Acara dengan tema Serunya Berbank Syariah ini menurut jadwal di mulai jam 11 tapi bukan Indonesia namanya kalo nga pake jam karet hehehe.... jadi sekitar molor setengah jam baru dimulai. Tujuan acara ini adalah untuk mensosialisasikan Perbankan Syariah di Indonesia.
Pertanyaannya apa sih Bank Syariah itu? nah...menurut UU no. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Pertanyaan selanjutnya, prinsip apa saja? Tak lain dan tak bukan yaitu Prinsip Kemiitraan (T'awun), Prinsip Keadilan (Saling Ridho), Prinsip Kemanfaatan (Kemaslahatan), Prinsip Keseimbangan (Tawazun) dan Prinsip Keuniversalan (Rahmatan lil 'alamin). Terus apa saja yang dilarang? Yang dilarang adalah Riba (Penambahan pendapatan secara tidak sah), Haram (Transaksi yang objeknya dilarang syariah), Maisir (Transaksi yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan), Zalim (Transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lain), Gharar (Transaksi yang objeknya tidak jelas) dan Ikhtikar (Praktik penimbunan).
Menurut penjelasan Pak Setiawan, tahun 1992 di Indonesia itu menganut dual banking system, yaitu bank konvensional dan syariah/Bank Bagi Hasil yang lebih dikenal pada jaman Paklek Harto. Sedangkan pada tahun 1998 mulai dual system bank, yaitu satu bank boleh memilik 2 sistem, konvensional dan syariah. Dan rencananya pada tahun 2023 akan digabung jadi satu sistem syariah. Ternyata dengan penduduk mayoritas beragama Islam namun Indonesia hanya menempati peringkat 9 dari top ten Bank Syariah di dunia. Dan menurut survey tahun 2016, nasabah bank syariah di Indonesia ada 11% namun tingkat literasi (yang melek alias paham) baru 8% jadi masih ada inklusi 3% yang ikut bank syariah namun tidak paham apa itu bank syariah termasuk penulis di dalamnya wkwkwk....
Penulis baru paham ternyata logo iB (lihat lingkar kuning di foto atas) adalah singkatan dari islamic Banking, padahal waktu buka rekening dulu tahunya cuma bebas admin, jadi duit kita di bank biar saldo minin tidak akan berkurang karena tidak ada potongan biaya admin. Makanya diharapkan peserta yang hadir bisa membantu mengenalkan bank sistem syariah ini lebih luas baik lewat blog pribadi maupun media sosial lainnya.
Acara yang seharusnya selesai jam tiga sore, ternyata molor sampai satu setengah jam, padahal sudah resah dan gelisah pengen meluncur ke Jogja wkwkwk... Sebelum bubaran narbro eh narsis dulu sama sahabat Kompasianer dari Blora Mbak Yuni dan Om Agung dari Kaliwungu. Hebat tuh Mbak Yuni dari subuh jam 3 pagi sudah meluncur dari Blora. Ada juga Mas Didin & Mas Haris nga sempet foto bareng.... nyuwun pangampunten injeh Mas.... xixixi... ^____________*