Lihat ke Halaman Asli

WILLIAM DAVID P

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Progdi Agroteknologi'18

Kelakai, Sayur Lokal dengan Sejuta Khasiat Pengobatan

Diperbarui: 16 September 2018   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

palembang.tribunnews.com

Propinsi Kalimantan Tengah , Palangka Raya merupakan kota dengan luas area terbesar di Indonesia dan memiliki potensi wisata yang layak untuk dikunjungi karena memiliki vegetasi alam yang baik dan suasana alam yang masih alami. Karena itu, beberapa kali terlontar wacana untuk memindahkan Ibukota Republik Indonesia Jakarta ke Palangka Raya. Salah satu tumbuhan khas yang dimiliki kota Palangka Raya yaitu tanaman Kelakai (Stenochlaena palustris) yang memiliki keragaman nutrisi dan khasiat.

Kelakai banyak ditemukan di pulau kalimantan dan habitatnya di daerah tanah gambut, air tawar dan hutan belukar. Kalakai memiliki dua jenis ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna hijau. tumbuhan paku ini memiliki panjang 5-10 m, memiliki akar serabut dan batangnya berwarna hijau berlendir, keras dan beruas, tangkainya panjang dengan daunnya yang saling berhadapan dengan bentuk memanjang dan di sisi-sisinya bergerigi.

Menurut masyarakat Dayak kelakai sebenarnya adalah "buah" yang dihasilkan oleh "pohon gambut" yang sudah ratusan lamanya menjadi bagian dari tanah di Kalimantan ini. 

Dari semua unsur yang terkandung di lahan gambut muncullah salah satu tumbuhan yang tidak layu walaupun terkena paparan matahari langsung sampai 40 Derajat Celcius, karena batangnya berfungsi menyimpan air dan mengandung vitamin c yang sangat tinggi.

Manfaat dari mengkonsumsi tanaman kelakai sangat banyak yaitu sebagai obat diare, pereda demam, mengobati sakit kulit dan masyarakat dayak mempercayai bahwa kelakai bisa digunakan untuk obat penambah darah dan obat awet muda.

Selama ini bagian kelakai yang dikonsumsi oleh masyakarat dan dipercayai sebagai bahan obat tradisional adalah bagian daun. Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk membuktikan kebenaran khasiat yang dimiliki oleh daun kelakai. Beberapa penelitian membuktikan bahwa daun kelakai mengandung zat aktif yaitu zat besi (Fe), kalsium, vitamin C, dan vitamin A.

Ada satu bagian dari kelakai yang belum banyak diketahui oleh masyarakat memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Bagian tumbuhan tersebut adalah akar. Akar Kelakai selama ini tidak dijadikan sebagai bahan makanan atau tidak dikonsumsi oleh masyarakat. Tetapi masyarakat Dayak asli percaya bahwa akar Kelakai memiliki khasiat sebagai obat afrodisiaka.

dairilagu.com

Kelakai biasa diolah menjadi sayur seperti sayur bening dan dioseng , bisa juga diolah dalam bentuk kapsul, dengan cara menjemur kalakai hingga kering lalu menghaluskannya dan mengemasnya kedalam bentuk kapsul.

dairilagu.com

Selain dapat diolah menjadi sayur dan kapsul,tanaman ini juga dapat dijadikan cemilan seperti keripik kelakai. Proses pembuatannya pun dibuat dari bahan pilihan yang dipetik pada pagi hari (seperti memetik daun tea) untuk menjaga kandungan air dan nutrisi tumbuhan. 

Pemilihan bahan-bahan pilihan rempah rempah Nusantara, serta metode penggorengan yang tepat menghasilkan produk yang berkualitas, pengepakkan juga dilakukan dengan teliti agar bungkus tidak kemasukan udara agar produk bisa tahan selama 12 bulan, tentunya tidak menggunakan Mono Sodium Glutamat dan Pengawet Buatan. Jadi keripik kelakai aman dikonsumsi semua orang dengan kandungan nutrisi yang utuh.

Hingga saat ini pun kelakai sudah mulai familiar dan dapat menjadi buah tangan bagi anda yang berkunjung ke kalimantan tengah. karena sekarang banyak sekali para industri rumahan dan restoran mengolahnya dalam bentuk lauk makan dan kripik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline