Lihat ke Halaman Asli

Sisi Lain Kompleks Parlemen [1]: Gedung Nusantara 1

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1336542248227839775

Apa kabar semua?

Sudah lama tidak menulis di Blog ini, semoga tulisan pertama di tahun 2012 ini bisa menyambung tali silaturahmi kita lagi.

Sejak September 2011 saya berkesempatan untuk melakukan belajar di DPR RI, kegiatan ini diadakan oleh Indonesia Parliamentary Center (IPC) bekerjasama dengan Nasional Democratic Institute (NDI). Sejak itu saya mulai banyak mengikuti kegiatan di DPR RI khususnya di Komisi II. Saya memantau cukup intens tentang pembahasan UU Pemilu Legislatif yang disahkan bulan Maret 2012.

Banyak hal yang menarik selama di DPR RI, salah satunya adalah gedung-gedung yang ada di DPR. Masih ingat tentang isu pembangunan gedung baru DPR RI yang akan menghabiskan dana Rp. 1 Triliun? walaupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan, tetapi kabar tersebut cukup menampar DPR baik secara kelembagaan maupun secara personal.

Nah, dalam tulisan ini saya akan membahas satu persatu gedung yang ada di kompleks parlemen, untuk yang pertama adalah gedung Nusantara 1. Gedung ini adalah tempat berkantornya anggota DPR RI, terdiri dari 23 lantai (1 lantai parkir). Lantai 1 adalah tempat ruang sidang diantaranya Ruang Sidang Badan Anggaran, Badan Legislasi, Ruang Sidang Komisi VI, Komisi VII, Komisi VIII, dan Komisi X. Lantai 2 gedung ini digunakan oleh Peneliti DPR RI berkantor. Lantai 3 -23 tempat anggota DPR berkantor diruangan masing-masing, pembagian lantai berdasarkan fraksi. Misalkan lantai 3-4 adalah FPKS, lantai paling atas 23 tempat berkantor FPD.

Gedung ini bisa dibilang merupakan gedung yang paling padat karena dihuni oleh kurang lebih 2500 orang, perhitungannya adalah 560 anggota DPR+560 asisten pribadi+1120 Tenaga Ahli Anggota DPR. Perhitungan ini belum ditambah jumlah peneliti DPR, Tenaga Pengaman DPR, Tenaga Pembersih, dan wartawan yang biasanya ada di gedung ini.

Hal yang menarik adalah interior masing-masing lantai disesuaikan dengan fraksi penghuni, misalnya di lantai 7 tempat FPDIP berkantor maka warna dominan adalah merah, lantai tempat Fraksi Hanura berkantor warna dominan kuning keemasan. Bahkan interior ruangan masing-masing anggota juga berbeda tergantung keinginan penghuni. Tentunya interior ini dibiayai kocek pribadi.

Jika masa sidang telah dimulai gedung ini dijaga cukup ketat, tidak sembarang orang bisa masuk. Hanya yang memiliki ID Card DPR dapat masuk, lainnya harus melapor kepada Pengamanan DPR untuk mendapatkan ID tamu. Sepengetahuan saya wartawan bisa masuk tanpa ID Setjen DPR ataupun ID tamu, mungkin itu bagian dari keistimewaan pers (ada juga wartawan yang memiliki Id Card Setjen DPR sebagai wartawan terdaftar yang biasa meliput di DPR RI.

Oya, bagi yang ke Gedung Nusantara 1 dan setelah melakukan kegiatannya kemudian lapar, ada beberapa tempat yang bisa dijadikan referensi. Diantaranya kantin basement, Pujasera (diluar gedung), ataupun cafetaria DPR dilantai 1. Letak kantin menunjukkan harga makanan, kalau di basement ya bisa makan murah tapi kalau di cafetaria maka harus merogoh kocek lebih dalam. heheheh.

;">

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline