Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui Program "Cinta Mate" sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi pada Murid

Diperbarui: 31 Mei 2023   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Game RPG online | Dokumentasi Pribadi

Tema: Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar

Sub Tema:

Praktik Baik dalam Merdeka Belajar

Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui Program “Cinta Mate” Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi pada Murid Untuk Belajar Matematika

Oleh Deni Suharyanto, S.Pd., M.Pd.

Hakikat pendidikan merupakan suatu tuntunan dalam perkembangan murid, artinya pendidikan tidak bisa merubah kodrat yang ada pada murid. Pendidikan hanya bisa menuntun perkembangan kodrat tersebut supaya bisa berkembang dengan baik, sehingga tercipta wellbeing pada hidup murid. Dalam prosesnya, pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman pada murid, artinya pendidikan itu dinamis.

Penerapan kurikulum merdeka merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pada kurikulum merdeka terdapat 3 jalur yang dapat dipilih, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Hal ini memberikan kebebasan bagi pihak sekolah untuk memilih jalur pada kurikulum merdeka yang sesuai dengan keadaan sekolah. Selain itu, beberapa program yang dilontarkan oleh pemerintah, seperti pendidikan guru penggerak, sekolah penggerak, dan berbagi praktik baik, semakin memperkuat tujuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Guru merupakan garda terdepan pada pendidikan di sekolah dengan tugas pokok merencanakan, membimbing, melaksanakan, dan menilai hasil belajar pada murid. Dalam pelaksanaannya guru harus berupaya supaya pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan hakikat pendidikan serta bergerak bersama dengan stakeholder pendidikan dalam rangka mewujudkan semarak merdeka belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar pada murid.

Perkembangan murid pada jenjang SMA/ SMK berada pada tahap wiraga-wirama. Mereka memiliki karakteristik mulai mengembangkan rasa tanggungjawab, pembiasaan, dan menjalin komunikasi dengan sesama dan lingkungannya, sehingga perilaku mereka sangat aktif dan kritis terhadap keadaan dan kegiatan yang dijalani. Apabila guru salah memberikan bimbingan, maka mereka cenderung berontak dan meluapkan emosi dengan cara yang tidak tepat baik dimedia sosial ataupun dikehidupan nyata.

Pada pembelajaran di sekolah, salah satu pelajaran yang cenderung dihindari oleh murid adalah matematika. Karakteristik matematika yang dominan dengan hitungan dan cara belajar yang kurang tepat mengakibatkan matematika menjadi mata pelajaran yang kurang diminati oleh murid bahkan murid cenderung untuk menghindarinya, padahal matematika merupakan mata pelajaran wajib yang banyak aplikasi konsepnya dikehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran matematika di kelas, murid cenderung pasif dan mudah jenuh. Mereka pun tidak antusias dalam mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru dalam rangka menguatkan pemahaman terhadap konsep yang dipelajari. Mayoritas nilai mereka pada saat ulangan pun masih dibawah kriteria ketuntasan yang telah disepakati di sekolah, sehingga mayoritas dari mereka mengikuti program remedial daripada program pengayaan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, salah satunya adalah pembelajaran matematika belum dirancang secara inovatif yang membuat murid merasa bersemangat dalam belajar. Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi pada murid untuk belajar matematika, penulis mengimplementasikan program “cinta mate”.

Program “cinta mate” merupakan suatu ekosistem pembelajaran matematika yang saya ciptakan di SMKN 1 Banjar dalam rangka mengakomodasi karakteristik murid SMK dikolaborasikan dengan pemenuhan kebutuhan belajar pada murid dalam mempelajari matematika dengan cara yang unik. Program ini dalam rangka mewujudkan semarak merdeka belajar. Program “cinta mate” terdiri dari dua bagian, yaitu akademik dan non akademik. Pada bagian akademik, diprogram “cinta mate” menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman pada murid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline