Lihat ke Halaman Asli

Mas Teddy

Be Who You Are

Apa Arti Angka di Ujung Landasan Pacu Bandara?

Diperbarui: 19 Juli 2016   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda pernah naik pesawat terbang? Belum pernah? Ya sudah, tidak apa. Jika suatu saat nanti Anda naik pesawat terbang, coba perhatikan ini. Ketika pesawat yang Anda naiki akan lepas landas, dia berjalan perlahan melewati taxiway menuju runway atau landasan pacu kemudian berputar di ujung landasan pacu. Ketika pesawat berputar, lihatlah keluar jendela pesawat, ke arah landasan pacu. Anda akan melihat angka yang ditulis besar-besar di aspal landasan pacu tersebut. Apa arti angka tersebut? Bagaimana cara menentukan angka tersebut?

Angka tersebut selain berfungsi sebagai identitas landasan pacu juga menunjukkan ke mana landasan pacu tersebut mengarah. Arah timur-barat? Utara-selatan? Ataukah serong barat laut-tenggara atau barat daya-timur laut? Bagaimana cara menentukan angka-angka tersebut?

Sebelum menentukan arah landasan pacu, perencana bandara akan melakukan survey lebih dulu terhadap arah angin dominan atau arah angin yang paling sering terjadi di lokasi calon bandara tersebut. Setelah mengetahui arah angin dominan di lokasi calon bandara, biasanya sang perencana akan merencanakan arah landasan pacu searah dengan arah angin dominan tersebut. Misal, arah angin dominannya adalah ke arah timur, maka rencana landasan pacu pun akan dibuat mengarah timur-barat. Mengapa? Pesawat yang sedang lepas landas berlawanan arah angin akan memperpendek jarak take-off. Sedang pesawat yang mendarat berlawanan dengan arah angin juga akan memperpendek jarak landing-nya.

Bagaimana jika arah angin tidak ada yang dominan? Aspek pemanfaatan lahan dengan layout landasan pacu dan bangunan terminal yang efisien akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arah landasan pacu.

Berbeda dengan kompas, mata angin, gambar masterplan dan gambar-gambar rencana lain, yang mengambil arah utara sebagai acuan, penentuan arah landasan pacu mengambil arah selatan sebagai acuan. Arah selatan dianggap sebagai titik 0˚. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini.

[caption caption="Cara menentukan arah landasan pacu. Garis hijau adalah garis mata angin."][/caption]

Misal, sebuah landasan pacu mengarah 40˚ dari arah selatan, berarti mengarah barat daya-timur laut. Caranya, putar searah jarum jam dari arah selatan sebesar 40˚. Di ujung landasan tersebut (arah barat daya) akan ditulis angka 4 atau 04 (mewakili 40˚). Bagaimana dengan angka di ujung lain (arah timur laut) dari landasan pacu tersebut? Tambahkan sudut 180˚ dari sudut 40˚, diperoleh sudut sebesar 220˚. Di ujung landasan yang arah timur laut tersebut akan ditulis angka 22 (mewakili sudut 220˚).

Contoh lain, sebuah landasan pacu mengarah 130˚ dari arah selatan, berarti mengarah barat laut-tenggara. Dengan cara yang sama seperti di atas, maka di ujung barat laut landasan pacu tersebut akan ditulis angka 13 (mewakili 130˚). Sedangkan di ujung tenggara landasan pacu tersebut akan ditulis angka 31 (mewakili 310˚ yang diperoleh dari 130˚ + 180˚). Untuk lebih mudahnya, selisih angka antara ujung landasan yang satu dengan lainnya adalah 18 (mewakili sudut 180˚, karena landasan pacu pasti lurus. Belum ada sejarahnya landasan pacu bengkok).

Bagaimana jika landasan pacu tersebut mengarah persis utara-selatan? Jika demikian, maka ujung utara landasan pacu akan ditulis angka 18 (mewakili 180˚ dari arah selatan). Ujung selatan landasan pacu akan ditulis 36. Landasan pacu Bandara Sam Ratulangi, Manado bisa menjadi contoh untuk kasus ini.

[caption caption="Cara menentukan arah landasan pacu. Garis hijau adalah garis mata angin."]

[/caption]

[caption caption="Ujung selatan landasan pacu Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline