Lihat ke Halaman Asli

Mas Teddy

Be Who You Are

Etika Makan Sang Bupati Garut

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum hilang rasa kaget, heran bin gemes lihat tingkah polah sang bupati beberapa hari yang lalu. Hari ini saya kembali dibuat geleng-geleng kepala oleh ulah sang bupati. Jika beberapa hari yang lalu sang bupati dengan congkaknya bilang, "saya ganteng, bupati dan kaya", maka hari saya dibuat tertegun dengan cara sang bupati makan.

Seperti yang terlihat di liputan 6 siang tadi, sang bupati mengadakan konferensi pers sambil makan malam. Bukan acaranya yang membuat saya geleng-geleng kepala, tapi lihat cara sang bupati melahap sendok nasinya. Dengan tanpa memperdulikan orang-orang yang hadir di sekitarnya, sang bupati membuka mulutnya lebar-lebar dan sendok nasi yang terisi penuh itu pun, bahkan menggunung, dikunyahnya. Sambil mengunyah dan menelan nasi yang ada di mulutnya, dia memotong pertanyaan seorang wartawan yang bahkan belum selesai bertanya. Melihat cara sang bupati makan sepertinya mirip orang yang sudah beberapa hari tidak makan. Mirip orang yang sedang lapar berat. Masak iya bupati kelaparan ? Dari caranya dia makan saya hanya punya satu kesimpulan, bahwa sang bupati adalah orang yang nggragas alias rakus !

Wahai pak bupati, ada gelar S.Ag di belakang nama Anda. Mestinya Anda tahu betul akan nasihat Rasulullah SAW,

"jangan mulai makan sebelum kamu lapar dan berhentilah makan sebelum kamu kekenyangan"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline