Akhir-akhir ini cuaca sedang kurang bersahabat dengan negeri ini. Setelah hujan disertai banjir di mana-mana, kini giliran angin kencang (puting beliung) yang menerjang beberapa daerah, sehingga mengakibatkan beberapa rumah roboh dan pohon tumbang. Tapi, pernahkah Anda lihat atau baca (dan dengar) berita ada pohon kelapa yang ikut tumbang akibat terjangan angin (puting beliung) ini? Kecil sekali kemungkinan atau bahkan tidak ada pohon kelapa yang tumbang akibat terjangan angin kencang atau puting beliung.
Ya, apapun anginnya –mau angin bohorok, angin gending atau angin apa saja namanya- hampir bisa dipastikan tak akan ada pohon kelapa yang tumbang.
Apa rahasia pohon kepala sehingga bisa bertahan dan tetap tegak meskipun diterjang angin yang begitu kencang? Ada dua penjelasan, yang guyonan dan yang serius. Penjelasan guyonannya adalah konon pohon kelapa mengandung zat-zat yang selama ini dipakai untuk membuat ramuan jamu tolak angin. Penjelasan seriusnya adalah sebagai berikut :
- Bentuk daun. Bentuk daun kelapa yang streamline lebih mudah dalam meloloskan terpaan angin, sehingga pohon kelapa lebih mudah mengikuti gerakan angin bukan mencoba untuk menahannya.
- Bentuk batang. Pohon kelapa secara umum termasuk pohon berbatang tunggal alias tidak bercabang. Sangat jarang ditemukan batang pohon kelapa yang bercabang, kalau pun ada jumlah sangat sedikit. Dengan bentuk batang yang hampir bulat sempurna serta didukung jumlahnya yang cuma satu, maka luasan permukaan pohon kelapa yang terkena hempasan angin sangat sedikit dibandingkan dengan pohon yang lain yang berbatang besar dan berdaun lebat.
- Masih tentang batang. Jika Anda bandingkan pohon kelapa dengan pohon yang lain, untuk umur yang sama, maka hampir bisa dipastikan pohon kelapa lebih pendek daripada pohon yang lain. Pohon kelapa adalah pohon yang sangat lambat pertumbuhannya (istilah kerennya ‘bukan pohon karbitan’atau ‘bukan pohon instan’), tidak asal tumbuh tinggi (jika Anda lihat pohon kelapa yang tingginya belasan meter berarti umurnya sudah puluhan tahun). Artinya pohon kelapa selalu menghasilkan batang yang kuat (bukan keras) tetapi lentur. Batang yang lentur tentu tidak mudah patah daripada batang yang tidak lentur.
- Akar. Akar menjadi bagian yang paling penting dari pohon kelapa sehingga sangat tahan terhadap terpaan angin. Akar pohon kelapa berbentuk serabut yang menyebar ke segala arah, bukan akar tunggal yang menusuk ke dalam tanah. Jika Anda menggali akar pohon kelapa yang batangnya berdiameter ±30 cm, maka sebaran akarnya bisa mencapai area seluas kurang lebih 2,25 m2 (bahkan bisa lebih), yang setara dengan 32 kali luas batangnya sendiri. Dengan akar yang menyebar secara merata dan luas maka akan menghasilkan daya cengkeram yang sangat kuat pada tanah di bawahnya. Bandingkan dengan pohon beringin atau pohon lain yang berdaun lebat dengan akar tunggal.
Akar pohon kelapa ini pulalah yang mengilhami Prof. Ir. Sedijatmo ketika menemukan inovasi pondasi bangunan yang dikenal dengan pondasi “cakar ayam”. Hasil penemuan di bidang konstruksi bangunan yang sudah diakui di seluruh dunia dan sudah dipatenkan di beberapa Negara di Asia, Amerika dan Eropa.
Nah, jika ada angin kencang berlindunglah di bawah pohon kelapa. Saya jamin Anda tak akan tertimpa pohon kelapa, paling-paling kejatuhan buah kelapa atau pelepah daunnya saja. :D
Pertanyaan terakhir, dengan beberapa keunggulan dan manfaatnya yang begitu banyak (semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan), kenapa tidak ada partai politik yang memakai pohon kelapa sebagai lambang partainya? Lho …. Apa hubungannya, Pak? Gak ada ! He … he … he ….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H