Lihat ke Halaman Asli

Massyifa Ajeng Nur Pratiwi

Mahasiswa/Universitas Ahmad Dahlan

Resensi Novel Senja di Jakarta Karya Mochtar Lubis

Diperbarui: 7 Agustus 2022   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: obor.or.id

Judul Buku: Senja di Jakarta
Penulis: Mochtar Lubis
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Tahun terbit: 2009
Tebal: 278 halaman

Senja di Jakarta adalah sebuah rentetan tulisan tentang kehidupan politik dan sosial di Jakarta selama kurun waktu 1950-an. Dalam novel ini pembaca diharapkan dapat terjun dan meratapi sebuah kemiskinana, korupsi, dan kejahatan yang mengalir deras di suatu kota namannya Jakarta. 

Ceritanya melukiskan berbagai kekuatan yang membentuk dan mepengaruhi serta mendorong kehidupan manusia manusia miskin, kaya, dan mereka yang baru saja atau sudah lama berpindah tempat, dari desa tanpa konflik ke kota yang menyesakkan. 

Tulisan yang di tulis pada masa orde lama ketika Mochtar Lubis masih di dalam penjara ini pertama kali di terbitkan di London dengan judul Yang Teridjak dan Melawan, lalu judul ini diganti oleh penerbit menjadi Twilight in Jakarta, sampai akhirnya di terbitkan dengan versi bahasa Indonesia berjudul Senja di Jakarta. 

Buku ini tak kalah menariknya walaupun pertama kali di terbitkan dengan bahasa Belanda dan Melayu. Bab terbaik di dalam novel ini adalah sisi gelap masyarakat di Jakarta, dari awal hinga akhir seluruh babnya penuh dengan demokrasi, nasionalisme, dan agama telah di dominasi oleh para borjuis dari Partai Komunis Indonesia.


Suryono dalam novel ini diperankan sebagai pegawai kementrian luar negri di sebuah perusahaan fiktif ayahnya yang bernama Raden Kaslan, selain itu Suryono juga bekerja sebagai penghibur wanita wanita kesepian kelas atas. Sebelum menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan Suryono bekerja di luar negri dengan fasilitas yang tidak cukup baik sehingga ia memilih untuk kembali ke Indonesia. 

Lalu salah satu orang yang bekerja sama dengan Raden Kaslam bernama Sugeng, seorang suami yang selalu di tuntut sempurna oleh istrinya, namun beda halnya dengan Rusdi seorang yang tidak tergiur jabatan walau istrinya sama sama penuntut seperti istri Sugeng. Perusahaan Raden Kaslan ini meraih untung yang sangat banyak dan membuat rekan rekan yang terlibat bisa hidup bergelimang harta. 

Di samping itu, sama sama masih di bawah langit Jakarta, Pak Iji dan istrinya di paksa untuk menahan lapar, banting tulang menghidupi dirinya dan keluarnya. 

Begitu juga dengan perempuan bernama Neneng yang bekerja menjadi seorang pelacur karena tak tahan lapar.Raden Kaslan dan rekannya tak pernah tahu bahwa di bawah langit Jakarta juga terdapat seseorang yang menyedihkan, yang sedang menahan lapar, dan memprihatinkan.


Namun kenikmatan yang Raden Kaslan dan rekan rekannya rasakan tidak bertahan lama, suatu hari koran koran di Jakarta penuh dengan perseteruan antar partai, dan perusahaan fiktif tersbeut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline