Lihat ke Halaman Asli

Permohonan Maaf untuk IKAMI SULSEL

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam sejahtera untuk kita semua, semoga petunjuk dan perlindungan Tuhan senantiasa melingkupi kita semua dalam kita melaksanakan aktifitas sehari-hari.

Surat ini adalah hanya sekedar menegaskan lagi apa yang sudah pernah kita diskusikan pada tanggal 3 Juli malam lalu, saat saya mempersoalkan sikap organisasi berkaitan dengan adanya undangan “Deklarasi 100 Tokoh Bugis Makassar Mendukung Prabowo” yang mengatasnamakan PB IKAMI SULSEL. Saat itu, setelah pembicaraan dan diskusi panjang yang kita lakukan bersama, saya memutuskan untuk akan mengambil langkah mundur dari kepengurusan PB IKAMI SULSEL jika memang Ketua Umum PB IKAMI SULSEL sebagai penerima mandate MUNAS IKAMI SULSEL, memutuskan untuk mendeklarasikan dukungan kepada salah satu calon presiden, yaitu Prabowo Subianto.

Perkembangan yang terjadi kemudian baru saya dapatkan secara jelas semalam, ketika salah satu senior menempelkan tautan untuk saya di komentar salah satu media sosial; http://www.youtube.com/watch?v=Ig3EvFGbZc0&feature=youtu.be. Saya tidak sanggup menonton keseluruhan klip video yang ditautkan ke saya itu.

Saya maklum bahwa kawan-kawan mengatasnamakan penyelamatan organisasi dalam mengambil langkah itu. Kawan-kawan dan Ketua Umum menganggap bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil dalam rangka membuat roda organisasi tetap berjalan. Dan alasan saya menentang hal ini pun belum berubah; INDEPENDENSI ORGANISASI buat saya adalah harga mati! Itu adalah amanat AD-ART yang telah diputuskan bukan hanya oleh Pengurus Besar saja, tapi oleh oleh perwakilan cabang-cabang kita; oleh seluruh anggota IKAMI SULSEL. Saya bilang, saya tidak sanggup mempertanggungjawabkan apa yang saya yakini sebagai pelanggaran AD-ART kepada anggota IKAMI SULSEL. Tapi karena saya bukanlah penerima mandate kepengurusan PB IKAMI SULSEL, maka saya juga tak punya kapasitas untuk menentang jika memang Ketua Umum PB IKAMI SULSEL sudah memutuskan demikian. Saya hanya bisa berlepas diri, menelan pahit kekecewaan melihat kawan-kawan melaksanakan keputusan itu.

Ini sangat menyedihkan dan merobek hati; organisasi yang saya banggakan telah mengambil jalan yang menurut saya bukanlah jalan yang baik. Alih-alih menyelamatkan organisasi, langkah politik praktis akan selalu berakibat buruk bagi sebuah organisasi mahasiswa.

Dalam kesempatan ini, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh cabang IKAMI SULSEL dan kepada seluruh anggota IKAMI SULSEL dimanapun berada, atas ketidakmampuan saya untuk mencegah langkah Pengurus Besar IKAMI SULSEL ini. Dengan sepuluh jari di atas kepala, saya tundukkan lutut dan kepala saya sedalam-dalamnya; mohon maafkan…

Tabe, pammopporanga kodong; addempengenga' kasi'..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline