Sering kali kita sebagai mahasiswa pernah merasakan malas dalam mengerjakan tugas atau laporan kegiatan saat masih dijenjang sekolah atau perkuliahan, hal tersebut merupakan hal yang umum terjadi dikalangan siswa sampai bahkan ke jenjang perkuliahan. Apakah hal tersebut karena adanya tugas? Mari kita bahas bersama-sama!
Pada dasarnya tugas merupakan suatu hal yang melekat pada diri seorang yang menempuh pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi, mulai dari tugas harian seperti pekerjaan rumah (PR), tugas laporan, tugas membuat kliping, hingga tugas yang paling sering di temukan di perguruan tinggi seperti membuat makalah dan laporan observasi atau kunjungan.
Sehingga sudah menjadi tanggungjawab kita sebagai seorang akademisi untuk melaksanakan hal tersebut, akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk munculnya keinginan menunda tugas tersebut. Bisa disebabkan karena adanya aktivitas lain seperti bekerja, acara organisasi, kurangnya perhatian akan tugas, dan bahkan karena perilaku malas.
Hal tersebut merupakan perilaku Prokrastinasi, dalam dunia pendidikan sendiri kata prokrastinasi bukan hal yang asing karena merupakan suatu perilaku yang sering muncul dalam diri seorang mahasiswa baik dengan background individu yang bermacam-macam.
Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastinare, yaitu kata pro yang artinya maju, ke depan, dan crastinus yang berarti besok atau menjadi hari esok. Sehingga dari asal katanya prokrastinasi adalah menunda hingga hari esok atau lebih suka melakukan pekerjaannya besok. Orang yang melakukan prokrastinasi dapat disebut sebagai prokrastinator.
Oleh karena itu, istilah prokrastinasi juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas penundaan yang dilakukan secara sengaja atau di rencanakan serta dilakukan dengan berulang-ulang kali. Bahkan biasanya seseorang tersebut lebih mengedepankan melakukan aktivitas lain diluar pengerjaan tugas.
Prokrastinasi adalah fenomena umum di kalangan mahasiswa, di mana banyak dari mereka menunda-nunda tugas atau pekerjaan hingga mendekati batas waktu. Kebiasaan ini sering kali dianggap sebagai hal sepele, namun dampaknya dapat sangat signifikan terhadap performa akademik, kesehatan mental, dan perkembangan pribadi mahasiswa.
Penyebab Prokrastinasi di Kalangan Mahasiswa:
- Kurangnya Manajemen Waktu: Banyak mahasiswa yang belum menguasai keterampilan manajemen waktu dengan baik. Mereka sering kali kesulitan mengatur prioritas tugas dan cenderung menunda pekerjaan yang dianggap sulit atau membosankan.
- Perfeksionisme: Keinginan untuk memberikan hasil tugas yang sempurna, dapat membuat mahasiswa ragu untuk memulai tugas. Mereka takut dengan hasil kerja mereka tidak akan memenuhi standar yang diharapkan, sehingga memilih menunda pengerjaan hingga merasa siap.
- Kelelahan dan Stres: Beban akademik yang berat dan tekanan untuk berprestasi dapat menyebabkan kelelahan dan stres. Akibatnya, mahasiswa cenderung menghindari tugas sebagai cara untuk mengurangi tekanan.
- Gangguan Digital: Kehadiran media sosial, video game, dan platform streaming sering kali menjadi gangguan yang membuat mahasiswa mudah terdistraksi dan menunda pekerjaan.
- Kurangnya Motivasi: Terkadang, mahasiswa merasa kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, terutama jika mereka tidak melihat relevansi atau manfaat langsung dari tugas tersebut.
Dampak Prokrastinasi:
- Kinerja Akademik Menurun: Menunda-nunda tugas hingga menit terakhir sering kali menghasilkan pekerjaan yang kurang maksimal. Hal ini dapat berujung pada nilai yang lebih rendah dan penurunan prestasi akademik.
- Kesehatan Mental Terganggu: Prokrastinasi dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan bersalah. Mahasiswa yang terus-menerus menunda pekerjaan sering kali merasa tertekan karena harus menyelesaikan banyak tugas dalam waktu singkat.
- Kehilangan Kesempatan: Dengan menunda tugas, mahasiswa mungkin kehilangan berbagai kesempatan, seperti beasiswa, magang, atau proyek penelitian, yang memerlukan kinerja akademik yang konsisten.
Solusi Mengatasi Prokrastinasi:
- Buat Rencana dan Jadwal: Membuat rencana harian atau mingguan dapat membantu mahasiswa mengatur waktu dengan lebih baik. Memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil dan menetapkan tenggat waktu yang realistis untuk setiap bagian bisa membuat pekerjaan terasa lebih ringan.
- Prioritaskan Tugas: Menentukan prioritas tugas berdasarkan urgensi dan pentingnya dapat membantu mahasiswa fokus pada pekerjaan yang benar-benar perlu diselesaikan terlebih dahulu.
- Gunakan Teknik Pomodoro: Teknik ini melibatkan bekerja selama 25 menit tanpa gangguan, kemudian istirahat selama 5 menit. Setelah empat sesi, istirahat yang lebih panjang dilakukan. Teknik ini dapat meningkatkan konsentrasi dan efisiensi kerja.
- Cari Dukungan: Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor tentang kesulitan dalam mengelola waktu dan tugas dapat memberikan dukungan emosional dan saran praktis.
- Hindari Gangguan: Mengurangi gangguan dengan mematikan notifikasi pada perangkat elektronik atau bekerja di tempat yang tenang dapat membantu meningkatkan fokus dan produktivitas.
- Temukan Motivasi Pribadi: Menemukan alasan pribadi yang kuat untuk menyelesaikan tugas, seperti tujuan karir atau passion, dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan mengurangi keinginan untuk menunda-nunda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H