Foto : www.kompas.com
Pada tulisan terdahulu pada "Adu Kekuatan Pilpres 2024" sebelum adanya pendaftaran resmi dan penetapan Paslon oleh KPU sudah ada analisa serta ulasannya. Termasuk analisa Bacawapres yang akan diusung oleh PS dan GP. Detik penentuan saat itu. AMIN sudah berpasangan soalnya. Buat PS tepat GRR dengan analisa tolak ukur saat itu hanya menunggu Putusan MK. Jelas arahnya dipastikan hanya pada GRR. Buat GP analisa saya saat itu pilihannya tinggal 2 yaitu Prof MMD dan Gubernur Jatim. Bisa disimak lagi. Agar tersistem dan alurnya jelas. Buat menyimak tulisan berikutnya.
Pasca resmi pendaftaran dibuka tanggal 19-25 Oktober 2023 dan jadwal dari KPU ada 3 Paslon. Melalui PKPU pada tanggal 13 November 2023 ditetapkan ada 3 Paslon yaitu Capres dan Cawapres. Pengundian nomor urut dan akhirnya pada tanggal 28 November 2023 akan dimulai kick off untuk kampanye bagi semua Paslon. Bagaimana dinamikanya nanti?. Peran KPU dan Bawaslu khususnya sebagai penyelenggara Pemilu Tahun 2024 dalam menjaga netralitas?. Strategi apa saja yang akan dilakukan oleh semua Paslon agar dapat meraih dukungan dari masyarakat?.
Pertarungan kontestasi baru mulai. Pertempuran ide dan gagasan baru akan dipertemukan dalam arena-arena diskusi dan debat. Mengingat jumlah "floating mass" secara teoretik teradopsi dari redaksional dari Pemilu di USA. Saat rebutan suara antara Partai Demokrat dan Partai Republik. Pemilih mengambang masih besar dan belum menentukan pilihan. Dalam praktek demokrasi Indonesia, secara historis muncul terkhusus tahun 1990-an saat Orba. Bahasa umum yang kita kenal yaitu swing voters atau undecided voters. Lalu magnet apa yang akan menjadi mereka akan menentukan pilihannya?. Tolak ukur dan kapan mereka akan menentukan pilihan?.
Timnas, TKN dan TPN
Timnas
Nama "Timnas" dan analogi seperti sepak bola resmi diumumkan pada tanggal 14 November 2023. Dipimpin oleh seorang "kapten" dengan struktur inti. Ketua Timnas yaitu M. Syaugi Alaydrus (mantan Kepala Basarnas) beserta jajarannya. Dewan pembina (Ketum Parpol koalisi) Dewan Pertimbangan (Sekjend Parpol koalisi), Dewan Penasehat (Syukron Makmun). Secara umum struktur Timnas bersifat teknis dan akan mengkoordinasikan secara nasional sampai ke daerah di seluruh Indonesia.
Khusus Tim Hukum Nasional (Dewan Pakar, Penasehat dan Pengarah) resmi diumumkan pada tanggal 27 November 2023. Ketua Timnas Hukum yaitu Ari Yusuf Amir. Posisi Dewan Pakar yaitu Prof Ni'matul Huda (Guru Besar FH UII Yogyakarta). Dewan Penasehat yaitu Hamdan Zoelva (mantan ketua MK) dan Dewan Pengarah yaitu M. Prasetyo (mantan Jaksa Agung). Khusus Timnas Hukum ini banyak melibatkan banyak pihak baik akademisi, praktisi dan aktivis dari berbagai lintas generasi.
TKN
Penunjukan secara resmi Ketua TKN bersamaan dengan adanya pendaftaran Capres dan Cawapres tanggal 25 Oktober 2023. Selang beberapa hari baru diumumkan struktur dan orang-orang yang menjadi bagian TKN. Ketua TKN yaitu Rosan Roeslani (Mantan Ketua KADIN periode 2015-2020 dan Wamen BUMN). Resmi struktur nasional dan jajarannya diumumkan tertanggal 6 November 2023. Mencakup Dewan Pembina (Habib Lufhfi Bin Yahya, Wiranto dll), Dewan Pengarah (AH atau Ketua Golkar) dan Wakilnya (para Ketum Parpol KIM dll), Dewan Penasehat (mantan Kapolri Sutanto) dan Dewan Pakar (Burhanuddin Abdullah). Dalam TKN terbagi dalam beberapa peta yaitu adanya Komandan teritorial, komunikasi, penggalangan, supporting, hukum advokasi, pemilih muda dan relawan. Pada masing-masing provinsi terbagi dalam TKD untuk melakukan kampanye.
TPN