Bayangmu melintas jelas. Sepanjang waktu keringat terperas. Di bawah terik panas.
Raga ringkihmu melangkah pelan. Punggung memikul sarat beban. Menyibak segala rintangan.
Jiwamu tegar memandang matahari. Perkasa menerjang onak duri. Mengakrabi nyeri dalam sanubari.
Mengenangmu hanya air mata
yang membasahi wajah
yang menetes di sajadah
yang mengalir di pusara
*
Jkt, 091021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H