Lihat ke Halaman Asli

Musim Kemarau Saatnya Panen Belalang Kayu

Diperbarui: 2 September 2021   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsumsi belalang (tribunnews.com)

Wilayah Gunungkidul, Yogyakarta. Dulu terkenal sebagai daerah tandus.  Curah hujan sangat rendah.

Tanaman yang dapat beradaptasi hanya singkong dan pohon jati. Sumber daya alam yang membantu penduduk Gunungkidul bertahan hidup.

Singkong yang sudah tua. Dipanen dan diolah menjadi gaplek. Gaplek inilah yang menjadi bahan baku utama thiwul. Makanan pokok penduduk.

Pohon jati disamping bernilai ekonomis tinggi. Pada saat musim kemarau juga menyokong kehidupan masyarakat. Tambahan gizi alami.

Sudah berpuluh-puluh tahun. Masyarakat Gunungkidul mengkonsumsi belalang kayu. Bahkan juga ulat pohon jati.

Ekstrim? Orang luar Gunungkidul pasti menilainya begitu. Tapi tidak bagi penduduk Gunungkidul. Biasa saja. Seperti orang Thailand atau Tiongkok yang suka mengkonsumsi serangga.

Jadi kalau sekarang banyak orang mencoba mencicipi olahan belalang kayu. Ketika berwisata ke Gunungkidul. Kami sudah sejak kecil akrab dengan makanan ekatrim itu.

Belalang kayu (steemit.com)

Memakan Daun Jati

Setiap penduduk dipastikan mempunyai tanaman pohon jati. Baik di pekarangan rumah atau di ladang.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline